masjidkapalmunzalan.id – Setiap pasangan tentu mendambakan rumah tangga yang dipenuhi kasih, kelembutan, dan kedamaian. Dalam hal ini, Rasulullah SAW menjadi teladan terbaik bagi umat Islam. Beliau bukan hanya seorang pemimpin besar dan utusan Allah, tetapi juga suami yang penuh perhatian, lembut, dan penuh cinta kepada istri-istrinya.
Berbagai riwayat menggambarkan betapa dalamnya rasa hormat dan kasih sayang Rasulullah SAW terhadap pasangan hidupnya. Dalam buku Ketika Suami Istri Hidup Bermasalah karya Adil Fathi Abdullah, disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya terhadap istri-istrinya.”
Sebagai teladan sempurna, Rasulullah SAW menunjukkan bentuk kasih sayangnya dalam berbagai cara yang sederhana, namun sarat makna. Berikut 15 contoh perilaku lembut beliau terhadap istri yang patut diteladani para suami.
- Minum dan Makan dari Bekas Istri
Dalam Kisah Cinta Aisyah al-Humaira’ karya Azizah Hefni, diceritakan bahwa Rasulullah SAW kerap menunjukkan kasihnya lewat hal-hal kecil. Aisyah RA meriwayatkan bahwa Nabi minum dari wadah yang sama dengan Aisyah, bahkan pada bekas bibirnya, dan makan dari sisa tulang yang telah digigit Aisyah. (HR Muslim)
- Mandi Bersama
Rasulullah SAW juga pernah mandi bersama Aisyah dalam satu bejana air, saling bercanda dan bergantian mengambil air. (HR Bukhari, Muslim, Nasa’i, Ahmad)
- Mengajak Istri ke Tempat Menyenangkan
Rasulullah SAW tidak segan mengajak Aisyah untuk melihat pertunjukan rakyat Habasyah. Beliau berdiri di depan Aisyah dan membiarkannya menonton sambil menempelkan pipi pada pipinya. (HR Nasa’i dan Tirmidzi)
- Mencium Istri
Aisyah RA meriwayatkan, Rasulullah SAW mencium istrinya lalu pergi salat tanpa memperbarui wudhu, menunjukkan kelembutan dan kasih tanpa batas. (HR Ibnu Majah, Thabrani)
- Meletakkan Kepala di Pangkuan Istri
Rasulullah SAW biasa meletakkan kepalanya di pangkuan Aisyah sambil membaca Al-Qur’an, meski Aisyah sedang haid. (HR Bukhari, Muslim)
- Memberi Panggilan Sayang
Rasulullah SAW memanggil Aisyah dengan sebutan lembut seperti “Ya Aisy,” “Ya Uwaisy,” dan Humaira, yang berarti putih kemerahan — menunjukkan kasih sayang dan keintiman dalam rumah tangga.
- Mengajak Istri Makan Bersama
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW menolak undangan makan hingga sang tetangga Persia mengizinkan Aisyah ikut serta. Ini menunjukkan kebersamaan yang selalu dijaga beliau. (HR Ibnu Hibban)
- Menenangkan Istri Saat Marah
Ketika Aisyah marah, Rasulullah SAW menenangkan dengan lembut, bahkan sambil mencubit hidungnya dengan kasih dan menuntunnya berdoa agar amarahnya reda. (HR Ibnus Sunni)
- Bercanda Bersama Istri
Rasulullah SAW tidak segan bercanda dengan istri-istrinya. Dalam satu kisah, beliau tertawa melihat Aisyah dan Saudah saling mengoleskan makanan di wajah masing-masing. (HR An-Nasa’i)
- Makan Sepiring Berdua
Rasulullah SAW terbiasa makan dalam satu wadah bersama Aisyah. Sederhana, namun penuh makna kebersamaan. (HR Al-Bukhari)
- Memberi Nafkah dengan Hati Tulus
Rasulullah SAW mengajarkan bahwa memberi nafkah kepada istri adalah bentuk sedekah. “Bahkan suapan yang engkau berikan ke mulut istrimu adalah sedekah,” sabda beliau. (Mutafaqun ‘Alaih)
- Menemani Saat Istri Sakit
Beliau senantiasa menemani istrinya yang sedang sakit dengan penuh kasih dan kesabaran. “Nabi SAW adalah orang yang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang sakit.” (Mutafaqun ‘Alaih)
- Membantu Pekerjaan Rumah
Rasulullah SAW turut membantu pekerjaan rumah tangga. Aisyah RA berkata, “Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya.” (HR Al-Bukhari)
- Melibatkan Istri Saat Bepergian
Ketika hendak bepergian, Rasulullah SAW mengundi di antara istri-istrinya secara adil, dan membawa yang namanya terpilih. (HR Bukhari dan Muslim)
- Menonton Pertunjukan di Masjid
Rasulullah SAW juga pernah mengangkat Aisyah agar dapat menonton atraksi orang Habasyah di masjid pada hari raya. Beliau berdiri lama hingga Aisyah puas menonton. (HR Muslim)
Teladan Cinta yang Tak Lekang Waktu
Dari 15 contoh di atas, tampak jelas bahwa kasih sayang Rasulullah SAW bukan hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan nyata yang lembut, adil, dan penuh perhatian.
Beliau menunjukkan bahwa rumah tangga sakinah bukan dibangun oleh kekuasaan atau otoritas, melainkan oleh kelembutan hati, penghargaan, dan kasih tulus antara suami dan istri.
Teladan inilah yang semestinya menjadi inspirasi bagi setiap pasangan Muslim — agar cinta dalam pernikahan selalu dirawat dengan cara yang diridai Allah SWT. (*)