Kubu Raya (7/11/2024) – Pada Kamis, (7/11/2024) pagi, Masjid Kapal Munzalan Indonesia (MKMI) gelar kajian keluarga bertajuk Sharing Session, dengan tema “Mendidik Anak Tangguh di Akhir Zaman” bersama Ustadz Bendri Jaisyurrahman sebagai pemateri. Beliau merupakan seorang praktisi Islamic Parenting yang gencar menggalakkan betapa pentingnya sosok laki-laki dalam keluarga, sebagai suami yang baik bagi istri, ayah yang baik bagi anak, serta pemimpin yang baik bagi keluarga.
Acara dimulai pukul 9.00 WIB dengan dipandu oleh Abangda Rafi Alfarezi selaku Pembawa Acara. Ust. Bendri menyampaikan materinya dengan santai namun tetap penuh makna, diselipkan beberapa candaan yang sangat cocok dengan kehidupan keluarga saat ini, sehingga membuat hadirin tertawa.
Dalam pemaparannya, ia mengingatkan pentingnya menjadikan hidup lebih bermakna. “Umur yang panjang harus diiringi dengan misi hidup yang jelas. Jadi, bukan hanya umur panjang yang kita kejar, tapi juga dampaknya dalam kehidupan,” ungkapnya.
Salah satu poin utama yang ditekankan Ust. Bendri adalah peran seorang ayah dalam membentuk anak-anak yang tangguh secara spiritual dan emosional. Ia menyoroti bahwa peran ayah dan ibu tidak dapat dipisahkan, namun keduanya memiliki tanggung jawab yang berbeda dan saling melengkapi dalam mendidik anak.
Ust. Bendri berujar tahap awal sebelum menyampaikan pesan ialah harus memunculkan kesan yang baik, “Salah satu tugas kita sebagai pendidik adalah bangun kesan sebelum sampaikan pesan, kalo sudah memunculkan kesan pasti orang akan datang lagi, orang kalo sudah terkesan pasti senang”, ujar Ust. Bendri.
Kemudian beliau melanjutkan terkait memunculkan kesan yang baik pada anak terhadap Masjid. “Anak-anak akan senang ke Masjid kalau terkesan. Jadi kalau hari ini remaja-remaja sekarang enggan ke Masjid, bisa jadi dulu waktu kecil mereka ke masjid, tak dapat kesan”, lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa, “Maka kalau ada anak-anak di Masjid ini, biarkan mereka, tapi jangan kasih gadget, jika mereka mulai rewel, di situlah adab orang tua secara penuh kesadaran untuk menenangkan mereka di luar, begitulah adabnya”, tambah beliau.
Dalam penjelasan lebih lanjut beliau menambahkan, “Menurut riset anak-anak sekarang ini sedikit melamun, melamun itu bukan hal negatif, Karena bagian dari mengistirahatkan otak. Itu membangun imajinasi”, jelasnya.
Lalu beliau menyambung,”Itu termasuk belajar untuk menaklukkan bosan, jadi si anak tau, kalau bosan itu dia yang kendalikan bukan gadget. Bukan beralih ke hal-hal negatif lain karena dia tak bisa menaklukkan bosan”, sambungnya.
Selain itu, ia menyinggung bagaimana tantangan terbesar saat ini adalah mengendalikan keinginan atau nafsu. “Orang yang hebat bukan yang tak memiliki nafsu, tetapi yang mampu mengendalikan nafsunya. Ketika kita punya kesempatan berbuat buruk namun kita memilih untuk tidak melakukannya, itu adalah kekuatan,” tambahnya.
Masih banyak lagi hal-hal yang Ust. Bendri paparkan, beliau melanjutkan penyampaiannya hingga menyinggung banyak pembahasan, mulai dari kisah-kisah keluarga pada zaman Para Sahabat, mentadaburi Quran Surah Al-Furqon ayat 63 hingga 74, serta menyelipkan kisah-kisah terkait masalah kekeluargaan yang terjadi pada zaman Kenabian agar menjadi pelajaran.
Setelah sesi penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari hadirin yang antusias bertanya, menambah interaksi dan kehangatan acara ini, menunjukkan betapa besar minat orang tua yang hadir dalam memperdalam pengetahuan tentang pola asuh yang Islami. Acara berlagsung selama kurang lebih 2 jam, kemudian acara selesai sekitar pukul 11.20 WIB, tepat beberapa menit sebelum masuk waktu Zuhur.