Mustahik Peduli Berbagi Kepada Santri: Dorong Pemberdayaan Ekonomi Umat

Bagikan :
SIMBOLIS – Zakwan Anshori, Kepala Bagian Program Zakat LAZ BMI menyerahkan secara simbolis Catatan Harian Santri (CHS) kepada ibu-ibu Mustahik pada Sabtu (5/7). (Foto Chairul Rijal F)

masjidkapalmunzalan.id – Lembaga Amil Zakat Baitulmaal Munzalan Indonesia (LAZ BMI) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pemberdayaan ekonomi umat. Berkolaborasi dan sinergi dengan Kementerian Agama Kota Pontianak, LAZ BMI menggelar kegiatan bertajuk Mustahik Peduli Berbagi Kepada Santri Program Ekonomi Umat, yang berlangsung pada Sabtu, 5 Juli 2025 di Pondok Pesantren Mu’inul Islam.

Turut hadir dalam agenda ini berbagai pihak terkait, di antaranya Hamidurrahman selaku perwakilan Kemenag Kota Pontianak, Ustaz Abdul Muis selaku Pimpinan Pondok Mu’inul Islam, Zuraidah selaku Penyuluh dan Pendamping UMKM Pemberdayaan Ekonomi Umat (PEU) KUA Pontianak, Muhammad Luthfi selaku Direktur Pemberdayaan LAZ BMI, Zakwan Anshori selaku Kepala Bagian Zakat LAZ BMI, serta para ibu-ibu mustahik yang menjadi bagian dari program ini.

Ikhtiar Usaha, Jangan Lupa Allah

Dalam sambutannya, Hamidurrahman menyampaikan pesan penting kepada para mustahik, khususnya ibu-ibu yang mengikuti program ini. “Dalam berjualan dan berusaha, ikhtiar kita adalah mencari karunia Allah. Jangan sampai lupa bahwa rezeki itu datangnya dari Allah,” pesannya.

Ia juga mengapresiasi kegiatan ini yang dinilainya sangat positif untuk umat. “Program seperti Mustahik Peduli Berbagi Kepada Santri adalah bentuk nyata kepedulian dan pemberdayaan ekonomi umat. Harapannya, para penerima manfaat dapat menjalankan usaha dengan baik, meningkatkan kesejahteraan, dan tetap menjaga ibadah kepada Allah. Karena sejatinya, tujuan kita bekerja adalah untuk semakin dekat dengan Allah, bukan malah menjauh,” tegasnya.

Berharap Usaha Diterima dan Diberkahi Allah

Senada dengan itu, Ustaz Abdul Muis dalam tausiyahnya mengingatkan pentingnya niat yang lurus dan usaha yang dilandasi doa. Ia mengisahkan bagaimana Nabi Ibrahim AS memohon agar amal perbuatannya, termasuk pembangunan Ka’bah, diterima oleh Allah SWT melalui doa:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 127)

“Usaha kita sekecil apapun, yang terpenting adalah diterima oleh Allah. Itulah yang akan membawa keberkahan, seperti tanah suci Mekah yang diberkahi hingga seluruh dunia ingin mengunjunginya,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga Al-Qur’an sebagai tanggung jawab seluruh umat Islam. “Menjaga Al-Qur’an bukan hanya tugas santri, tetapi tugas setiap orang yang dalam hatinya ada kalimat syahadat,” ujarnya.

Mustahik Berbagi dan Peduli Sesama

Zuraidah, selaku Penyuluh dan Pendamping UMKM PEU KUA Pontianak, memaparkan bahwa para ibu-ibu mustahik telah berkomitmen untuk berbagi sesuai kemampuan dan keikhlasan mereka. Setiap bulan, mereka menyisihkan sebagian pendapatan untuk saling membantu sesama.

“Program ini difokuskan di dua wilayah, yakni Pontianak Barat (Kota Pontianak) dan Sungai Kakap (Kubu Raya) Semoga dengan niat bersama dan ikhtiar yang sungguh-sungguh, Allah memberikan kelancaran, keberkahan, dan peningkatan ekonomi bagi para mustahik,” jelasnya.

Kita Kuat Kalau Allah Dekat, Allah Dekat Kalau Kita Taat

Direktur Pemberdayaan LAZ BMI, Muhammad Luthfi, turut menyampaikan pesan dari Ayahman, pendiri Munzalan. “Bekerja atau membuka usaha untuk diri sendiri itu hal biasa, tetapi ketika kita mampu memberi manfaat untuk orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan, itulah yang membedakan kita,” ungkapnya.

Ia juga mengingatkan bahwa kekuatan seorang hamba terletak pada kedekatannya kepada Allah. “Kita kuat kalau Allah dekat, Allah Dekat kalau kita taat,” tegasnya.

Sosialisasi Catatan Harian Santri dan Buku Catatan Usaha

Sebagai penutup, Zakwan Anshori selaku Kepala Bagian Zakat LAZ BMI mensosialisasikan penggunaan Catatan Harian Santri (CHS) kepada para mustahik. CHS ini diharapkan menjadi media untuk meningkatkan ketaatan dan kedisiplinan dalam beribadah.

Selain itu, para mustahik juga dibekali buku catatan penjualan sebagai bagian dari monitoring usaha yang mereka jalankan. Dengan catatan ini, diharapkan perkembangan usaha dapat terpantau dengan baik dan terus mengalami peningkatan.

Melalui kegiatan ini, LAZ BMI dan Kementerian Agama berharap sinergi pemberdayaan ekonomi umat semakin kuat, sehingga para mustahik tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga semakin dekat dan taat kepada Allah SWT. (*)

Penulis  Chairul Rijal F | Editor Chairul Rijal F

Berita Populer