Kunjungi Keluarga Santri Eks Anak Jalanan: Bukti Nyata Transformasi Melalui Pendidikan Pesantren

Bagikan :
FOTO BERSAMA – Putra bersama kakeknya didampingi oleh Wakil Pengasuh Masjid Kapal Munzalan Pontianak Nazif Fikri, Kepala Bagian Program Zakat LAZ BMI Zakwan Anshori beserta tim, Pimpinan Pondok Pesantren Serumpun Cahaya Ustaz Rusdiansyah Syarqowi, serta perwakilan dari Dinas Sosial Kota Pontianak foto bersama dalam Kunjungan Silaturahmi ke Rumah Keluarga Putra pada Senin (23/6). (Foto: Istimewa)

masjidkapalmunzalan.id –  Kisah haru sekaligus inspiratif kembali hadir dari Masjid Kapal Munzalan Indonesia (MKMI) dan LAZ Baitulmaal Munzalan Indonesia (BMI). Menindaklanjuti hasil silaturahmi antara LAZ BMI dan Dinas Sosial Kota Pontianak pada 4 Juni lalu, kemarin (23/6) perwakilan MKMI, LAZ BMI, Pondok Pesantren Serumpun Cahaya, dan Dinas Sosial Pontianak berkunjung dan bersilaturahmi ke rumah keluarga salah satu santri binaan BMI.

Turut hadir dalam kunjungan ini Wakil Pengasuh Masjid Kapal Munzalan Pontianak Nazif Fikri, Kepala Bagian Program Zakat LAZ BMI Zakwan Anshori beserta tim, Pimpinan Pondok Pesantren Serumpun Cahaya Ustaz Rusdiansyah Syarqowi, serta perwakilan dari Dinas Sosial Kota Pontianak.

Dari Anak Jalanan, Kini Menjadi Santri

Zakwan Anshori menyampaikan bahwa santri ini merupakan salah satu penerima program beasiswa dari LAZ BMI yang saat ini menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Serumpun Cahaya. Sudah hampir tiga tahun lamanya ia belajar di pesantren tersebut.

“Dulu, ia adalah anak jalanan. Tidak bisa mengaji, tidak shalat. Bahkan, selama kurang lebih tiga tahun di pondok, ia belum bisa bertemu dengan ibunya yang saat ini mengalami gangguan kejiwaan,” tutur Zakwan.

Zakwan berharap, perjalanan hidup yang penuh liku ini justru menjadi jalan bagi santri tersebut untuk kelak tumbuh menjadi ulama besar yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, dan masyarakat.

KELUARGA – Keluarga dari Putra, Santri Binaan BMI yang dipondokkan ke Pondok Pesantren Serumpun Cahaya pada Senin (23/6). (Foto: Istimewa)

Latar Belakang Penuh Perjuangan

Kisah pilu juga diungkap oleh kakek dari santri tersebut. Ia bercerita bahwa cucunya dulu kerap diperlakukan tidak layak oleh orang tuanya. Ia disuruh mengemis di jalan, dan hasil dari mengemis tersebut digunakan untuk membeli obat-obatan terlarang. Kini, berkat intervensi berbagai pihak, termasuk Dinas Sosial, LAZ BMI, dan Pondok Pesantren Serumpun Cahaya, masa depan yang lebih baik mulai terbuka.

Ustaz Rusdiansyah Syarqowi selaku Pimpinan Pondok Pesantren Serumpun Cahaya turut mengapresiasi perhatian semua pihak terhadap santri ini.

“Anak ini memiliki latar belakang yang tidak mudah (istimewa). Penanganannya tentu harus lebih ekstra dibandingkan santri lainnya. Perlahan semoga kedepannya sudah bisa mengaji dan shalat dengan benar, terus berkembang dan istiqamah dalam kebaikan,” jelas Ustaz Rusdiansyah.

Kolaborasi untuk Masa Depan Lebih Baik

Kunjungan ini bukan hanya bentuk perhatian terhadap santri binaan, tetapi juga bukti nyata sinergi antara lembaga zakat, pondok pesantren, dan pemerintah daerah dalam memberikan solusi atas permasalahan sosial, khususnya bagi anak-anak yang pernah terpinggirkan.

Melalui program-program seperti ini, LAZ Baitulmaal Munzalan Indonesia terus membuktikan komitmennya untuk membangun peradaban, memberdayakan umat, serta membuka pintu harapan baru bagi generasi muda, terutama mereka yang berasal dari latar belakang sulit. (*)

Penulis & Editor : Chairul Rijal F

Berita Populer