
masjidkapalmunzalan.id – Rasulullah Muhammad SAW adalah teladan sempurna dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam hal kesederhanaan berpakaian. Salah satu hal menarik yang disebutkan dalam berbagai hadits adalah tentang warna favorit beliau, yang tidak hanya sekadar pilihan pribadi, tetapi juga memiliki makna mendalam dan penuh nilai spiritual.
Hijau: Warna Kesejukan yang Disukai Nabi SAW
Dalam buku Maadza Yuhibbu an Nabi Muhammad SAW wa Maadza Yukrihu karya Adnan Tharsyah yang diterjemahkan oleh Nur Faizah Dimyathi dkk, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW sangat menyukai warna hijau. Dari Anas bin Malik RA diriwayatkan:
“Warna yang paling disukai oleh Rasulullah SAW adalah hijau.”
(HR. Shahih Jami’ush-Shaghir, No. 4632)
Hal ini tercermin dalam penampilan beliau sehari-hari. Dalam salah satu hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah terlihat mengenakan dua jubah berwarna hijau. Abu Ramtsah RA menyampaikan:
“Aku pergi menjumpai Rasulullah bersama ayahku, maka setelah sampai, aku melihat beliau mengenakan dua jubah berwarna hijau.”
(HR. Abu Dawud)
Kesukaan Rasulullah SAW terhadap warna hijau juga dibenarkan oleh sahabat-sahabat beliau. Qatadah pernah berkata:
“Suatu hari kami pergi bersama Anas RA ke suatu tempat. Lalu ketika kami sampai di sana, seseorang berujar, ‘Betapa indah kehijauan ini.’ Maka ketika itu Anas berkata, ‘Kita sudah pernah membicarakan bahwa warna yang paling disukai oleh Nabi SAW adalah hijau.’”
Warna hijau identik dengan ketenangan dan keindahan, serta dikaitkan dengan warna surga. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Insan ayat 21:
عٰلِيَهُمْ ثِيَابُ سُنْدُسٍ خُضْرٌ وَّاِسْتَبْرَقٌۖ وَّحُلُّوْٓا اَسَاوِرَ مِنْ فِضَّةٍۚ وَسَقٰىهُمْ رَبُّهُمْ شَرَابًا طَهُوْرًا
“Mereka berpakaian sutra halus yang hijau, sutra tebal, dan memakai gelang perak. Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang suci.”
(QS. Al-Insan: 21)
Hijau dalam konteks ini mencerminkan suasana damai dan penuh keberkahan yang ditawarkan Allah di surga bagi hamba-hamba-Nya yang taat.
Putih: Warna Kesucian yang Dianjurkan Rasulullah SAW
Selain hijau, Rasulullah SAW juga menyukai warna putih. Dalam kitab Bulughul Maram Jilid 2 karya Abdullah bin Abdurrahman Al Bassam, dijelaskan bahwa Nabi SAW memfavoritkan warna putih karena mewakili kesucian, kebersihan, dan ketenangan jiwa.
Hal ini juga diperkuat oleh Imam Al-Ghazali dalam Mukhtashar Ihya Ulumuddin, bahwa putih adalah warna pilihan Nabi SAW dan sangat dianjurkan dalam berbagai kesempatan.
Nabi SAW tidak hanya menyukai warna putih, tetapi juga menganjurkan umatnya untuk mengenakan pakaian putih, terutama dalam kehidupan sehari-hari dan saat mengkafani jenazah.
“Pakailah pakaian yang berwarna putih, karena ia lebih suci dan lebih baik, dan gunakanlah untuk mengkafani orang-orang yang sudah meninggal di antara kalian.”
(HR. At-Tirmidzi)
Warna putih menjadi simbol spiritual yang tinggi dalam Islam—menandakan hati yang bersih, jiwa yang tenang, serta kehidupan yang sederhana namun penuh makna.
Warna favorit Rasulullah SAW, yaitu hijau dan putih, bukan sekadar pilihan estetika. Keduanya memiliki makna mendalam dalam Islam:
-
Hijau mencerminkan keindahan, ketenangan, dan digambarkan sebagai warna surga.
-
Putih melambangkan kesucian, kebersihan, dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dikenakan oleh umatnya.
Dengan meneladani kesederhanaan dan pilihan Rasulullah SAW, kita tidak hanya memperindah penampilan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. (*)