Fenomena Astronomi September 2025: Gerhana Bulan Total hingga Ekuinoks

Bagikan :

masjidkapalmunzalan.id – Sejumlah fenomena langit menarik akan terjadi sepanjang September 2025. Salah satu yang paling ditunggu adalah Gerhana Bulan Total yang diprediksi berlangsung pada 7 September 2025 dan bisa diamati dari Asia, Australia, hingga sebagian Eropa dan Afrika.

Fenomena astronomi sendiri merupakan peristiwa alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi akibat pergerakan benda langit, seperti Matahari, Bulan, planet, bintang, hingga komet. Beberapa di antaranya yang paling sering diamati adalah bulan purnama, hujan meteor, dan gerhana.

Fenomena Astronomi Utama September 2025

Berdasarkan data astronomi, berikut daftar fenomena yang akan terjadi sepanjang bulan September 2025:

  1. Bulan Purnama (7 September 2025)
    Bulan akan berada di sisi berlawanan dengan Matahari sehingga permukaannya tampak sepenuhnya diterangi. Puncak fase ini terjadi pada pukul 18.10 UTC.

  2. Gerhana Bulan Total (7 September 2025)
    Saat Bulan melewati bayangan gelap Bumi (umbra), warnanya akan berubah menjadi merah darah. Peristiwa ini dapat diamati dari Asia, Australia, hingga sebagian Eropa dan Afrika.

  3. Okultasi Bulan-Venus (19 September 2025)
    Venus akan tampak menghilang sesaat di balik Bulan dan muncul kembali setelahnya. Okultasi ini bisa diamati dari Afrika, Rusia Barat, Kanada, Asia, dan Eropa, termasuk London.

  4. Bulan Baru (21 September 2025)
    Bulan tidak terlihat karena berada sejajar dengan Matahari. Fase ini menjadi waktu terbaik untuk mengamati galaksi dan gugus bintang tanpa gangguan cahaya Bulan.

  5. Gerhana Matahari Sebagian (21 September 2025)
    Bulan akan menutupi sebagian Matahari, menciptakan bayangan seperti “gigitan kue”. Gerhana ini hanya dapat diamati dari Selandia Baru, Antartika, dan Samudra Pasifik bagian selatan.

  6. Saturnus pada Oposisi (21 September 2025)
    Planet bercincin ini akan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi sehingga tampak paling terang sepanjang tahun.

  7. Ekuinoks September (21 September 2025)
    Matahari berada tepat di atas khatulistiwa, membuat panjang siang dan malam hampir sama di seluruh dunia. Di belahan Bumi utara, fenomena ini menandai awal musim gugur, sementara di belahan selatan menandai awal musim semi.

  8. Neptunus pada Oposisi (23 September 2025)
    Planet biru ini mencapai titik terdekat dengan Bumi. Meski tampak hanya sebagai titik biru kecil di teleskop biasa, momen ini adalah waktu terbaik untuk mengamatinya.

Kalender Lengkap Fenomena Astronomi September 2025

Selain fenomena besar, ada pula peristiwa langit lain yang bisa disaksikan:

  • 1 September: Hujan meteor Aurigid dan pendekatan Venus dengan M44.

  • 6 September: Uranus mulai bergerak mundur (retrograde).

  • 9 September: Pendekatan Bulan dengan Saturnus dan Neptunus, serta hujan meteor ε-Perseid.

  • 14 September: Bulan kuartal terakhir dan okultasi Beta Tauri.

  • 19 September: Konjungsi Bulan dengan Venus sekaligus okultasi Venus.

  • 22–23 September: Gerhana Matahari sebagian, Bulan Baru, Ekuinoks, dan oposisi Neptunus.

  • 27 September: Hujan meteor Sextantid siang hari.

  • 30 September: Bulan kuartal pertama.

Dengan jadwal yang begitu padat, bulan September 2025 menjadi salah satu periode paling menarik bagi para pengamat langit. Mulai dari gerhana, hujan meteor, hingga planet-planet pada oposisi, semua bisa menjadi momen langka untuk disaksikan dan diabadikan. (*)

Berita Populer