masjidkapalmunzalan.id – Hari itu, angin seperti sedang berbahagia membawa kabar istimewa. Masjid Al Kahf Munzalan Ibnu Abbas, yang berdiri bersahaja di tepian sungai Landak di Desa Mega Timur, Sungai Ambawang, kedatangan tamu yang tak asing di hati umat, Syekh Muhammad Jaber, adik kandung dari almarhum Syekh Ali Jaber.
Kunjungannya pada Ahad (11/5/2025) itu bukan sekadar lawatan biasa, tapi rangkaian silaturrahim yang dapat menjadi momen meningkatkan kembali semangat dakwah.
Disambut hangat oleh Ayahman dan segenap tim Masjid Kapal Munzalan, Syekh Muhammad Jaber diajak menyusuri kawasan wakaf produktif di sekitar Masjid Al Kahf Munzalan Ibnu Abbas.
Jamuan Sederhana Namun Istimewa
Pada momen ini, beliau diajak duduk santai untuk menikmati hidangan sederhana namun istimewa. Pasalnya, beberapa bahan makanan yang tersedia di meja, berasal dari hasil panen yang digarap oleh tim mustahik produktif Munzalan.
Tak ada jamuan mewah, tapi di atas piring-piring itulah terasa nikmatnya berkah yang tumbuh dari kerja ikhlas nan tulus.
Menabur Pakan, Menabur Harapan Pertumbuhan
Saat diajak ke kolam budidaya lele, Syekh Muhammad Jaber sempat ikut memberi makan bersama Ayahman. Gestur kecil, tapi sarat makna. Di tanah yang dulu biasa saja, kini tumbuh ladang amal.
Di kolam-kolam itu, ada semangat untuk hidup mandiri. Di balik gerakan tangan yang menabur pakan, tersimpan pesan bahwa dakwah hari ini perlu diimbangi dengan kerja nyata.
Lebih dari Sekadar Kunjungan
Kehadiran Syekh Muhammad Jaber di Masjid Al Kahf Munzalan bukan hanya mempererat ukhuwah, tapi juga memperkuat nilai bahwa masjid hari ini bisa menjadi pusat pemberdayaan umat.
Bukan hanya tempat shalat, tapi juga tempat hidup dan bertumbuh, baik secara rohani hingga ekonomi.
Ini semua dikarenakan keyakinan bahwa tanah yang dikelola dengan amanah dan amal sholeh lainnya, akan menghidupkan lebih dari sekadar hasil panen, ia dapat menumbuhkan peradaban.
Mendoakan dan Menyampaikan Nasihat
Di tengah kunjungan ini, Syekh Muhammad Jaber turut menyampaikan doa dan nasihatnya. Beliau berpesan, “Ketika sedang memasak, (apalagi seorang) istri, niatkan agar siapa pun yang memakan (masakan ini) menjadi orang yang sholeh”, ujar beliau.
Doa
Ya Allah, berkahilah setiap langkah dakwah kami, satukan hati dalam kebaikan, dan jadikan masjid sebagai pusat tumbuhnya keberkahan dan kemandirian umat. Aamiin.
Artikel Terkait:
Panen Satu Ton Lele: Sinergi Mustahik Produktif Center Munzalan dan BSI di Kawasan Wakaf Produktif
