Warga Binaan Antusias Ikuti Peringatan Maulid Nabi di Lapas Perempuan Pontianak

Bagikan :
TAUSIYAH – Ayahman menyampaikan tausiyah dalam rangka Maulid Nabi Muhammad Saw di Lapas Perempuan Kelas IIA Pontianak pada Kamis (19/9). (Foto. Chairul Rijal Fitriandi)

masjidkapalmunzalan.id – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Pontianak menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tema “Dengan meneladani akhlak Nabi, menguatkan iman dan persaudaraan”. Acara yang digelar pada Kamis (18/9/2025) ini menghadirkan KH. Luqmanulhakim atau yang akrab disapa Ayahman, Pengasuh Masjid Kapal Munzalan Indonesia, untuk memberikan tausiyah.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kalapas Perempuan Kelas IIA Pontianak, Endang Margiati, A.Md.IP., S.Sos., M.Si, beserta jajaran, Direksi Laznas Baitulmaal Munzalan Indonesia, serta warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Pontianak.

Dalam sambutannya, Endang Margiati menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi menjadi momen penting untuk meneladani Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan memperingati Maulid Nabi, kita merenungkan sekaligus mengimplementasikan akhlak Rasulullah. Meneladani beliau akan memperkuat iman, mempererat persaudaraan, serta mewujudkan kedamaian di lingkungan sekitar,” ujarnya.

Ayahman menyampaikan tausiyah dengan gaya khas penuh kekeluargaan dan diselingi canda yang membuat warga binaan antusias serta khidmat mendengarkan. Dalam ceramahnya, ia menekankan perbedaan antara manusia dan Allah SWT dalam memandang kesalahan.

“Jika manusia melihat satu kesalahan, maka 99 kebaikan bisa dilupakan. Namun Allah justru sebaliknya, sebanyak apa pun dosa kita, cukup dengan satu tindakan istighfar, maka Allah hapuskan semuanya,” jelasnya.

Ayahman juga menuturkan kisah Umar bin Khattab, yang dahulu dikenal keras dan penuh dosa, namun akhirnya bertaubat dan menjadi sahabat mulia Rasulullah. Ia berpesan agar umat meneladani sifat baik para sahabat, seperti keikhlasan Abu Bakar As-Siddiq dan taubat Umar bin Khattab.

Dalam tausiyahnya, ia juga menyebutkan lima jenis dosa yang dimiliki manusia:

  1. Dosa masa lalu
  2. Dosa masa yang akan datang
  3. Dosa yang dilakukan secara diam-diam
  4. Dosa yang dilakukan secara terang-terangan
  5. Dosa yang lebih diketahui Allah daripada kita sendiri

Untuk memperbaiki diri, Ayahman memberikan analogi telur. Jika pecah dari luar, maka hanya menjadi telur goreng—ibarat motivasi dari luar. Namun jika pecah dari dalam, ia akan menetas menjadi ayam—ibarat perubahan yang datang dari diri sendiri. Ia mengingatkan agar setiap langkah kebaikan diniatkan untuk kedua orang tua dan anak, sehingga pahalanya terus mengalir.

Tak lupa, Ayahman menyampaikan slogan penuh makna:
“Kita pernah salah tapi pengen sholeh, kita pernah maksiat tapi pengen taubat, kita pernah nakal tapi pengen beramal.”

Acara ditutup dengan tausiyah tambahan dari Ustaz Ridho Febri, dilanjutkan hiburan sholawat dari Rizal Armada, serta doa bersama yang dipimpin langsung oleh Ayahman. Suasana penuh kehangatan, kebahagiaan, dan rasa syukur tampak dirasakan seluruh warga binaan. (*)

Berita Populer