Kubu Raya (23/10/2024) – Dalam rangka ikut memeriahkan Hari Jadi ke-253 Kota Pontianak, Masjid Kapal Munzalan Indonesia menggelar acara Saprahan (makan bersama) pada Rabu (23/10/2024) di halaman masjid Kapal Munzalan.
Acara Saprahan dimulai sesaat setelah salat Zuhur berjamaah diikuti ODOJ (One Day One Juz) setelah sholat. Ust. Awal, membawa acara pembukaan dengan penuh semangat dan kebahagiaan. Ust Awal menyampaikan bahwa, “pada acara kali ini tidak hanya sekedar makan-makan bersama, tetapi juga disisipi dakwah” ujar Ust. Awal, dakwah yang dimaksud pada momen ini kita perlu menekankan pentingnya kebersamaan dan rasa syukur.
Dalam sambutan pembuka, Ust. Banjiruddin, selaku Ketua Umum Masjid Kapal Munzalan Indonesia, menyampaikan pesan dari KH. Luqmannulhakim atau yang akrab disapa Ayahman. Awalnya, Ayahman direncanakan memberi sambutan, namun karena kondisi kesehatan yang kurang fit, sambutan diwakilkan oleh Ust. Banjiruddin.
Beliau menyampaikan bahwa “acara ini adalah bagian dari arahan Ayahman agar kita turut berpartisipasi memeriahkan Hari Jadi ke-253 Kota Pontianak, dengan menginstruksikan pada seluruh santri untuk mengenakan Baju Kurung bagi santri Akhwat dan Telok Belanga bagi santri Ikhwan, serta mengadakan acara saprahan” ujar Ust. Banjiruddin dalam sambutannya. Beliau juga turut mengajak seluruh hadirin saat itu untuk mendoakan kesehatan Ayahman.
Menariknya, di penghujung acara setelah acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ust. Fanani, KH. Luqmannulhakim (Ayahman) yang sempat absen karena alasan kesehatan akhirnya hadir untuk memberikan sambutan langsung.
Dalam sambutannya, Ayahman mengulas sejarah Kota Pontianak yang sudah berdiri lebih tua dari Indonesia, dengan pendirinya, Syarif Abdurrahman Al-Qadrie, yang merupakan keturunan Rasulullah. Serta mengulik hikmah yang bisa diambil dari perjuangan Rasulullah ketika harus terpaksa terusir dari kota kelahiran beliau.
Ayahman juga mengajak para santri untuk menjadikan kegiatan di masjid sebagai ladang amal jariah. “Apa yang kita lakukan hari ini di Munzalan, semoga menjadi amal yang bertahan hingga ribuan tahun ke depan, membawa kita pada kematian yang khusnul khotimah, alam barzahnya indah, serta bisa satu surga bersama Rasulullah” doa dari Ayahman.
Kemudian acara pembukaan Saprahan ini diakhiri dengan sesi foto bersama. Kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin di acara ini menambah semangat memperkuat tradisi budaya dan dakwah, sekaligus merayakan sejarah panjang Kota Pontianak dengan penuh rasa syukur.
Hingga puncak acara yaitu sesi saprahan atau makan bersama di halaman Masjid Kapal Munzalan Indonesia, dengan penuh keceriaan dan kebahagiaan.
Selain Saprahan, acara ini juga dimeriahkan dengan lomba kostum terbaik, bagi santri yang mengenakan pakaian adat Melayu yaitu Telok Belanga maupun Baju Kurung.
Peserta diminta membuat foto kreatif mengenakan Baju Kurung atau Telok Belanga, lengkap dengan caption yang menarik tentang informasi yang berkaitan dengan kegiatan dan disertai pesan kebaikan sesuai tradisi di Munzalan, lalu tag ke akun Instagram @munzalan.official. Hadiah pun disiapkan bagi mereka yang dinilai berhasil menampilkan penampilan terbaik dan paling menarik.
Semoga melalui acara ini, Masjid Kapal Munzalan Indonesia bisa terus berperan aktif dalam dakwah serta menjaga kebudayaan lokal, menyemarakkan momen-momen penting sejarah, dan memupuk semangat kebersamaan di tengah masyarakat.
Semoga Allah SWT selalu memberkahi, meridhoi segala langkah dan perbuatan kita, serta mengabulkan niat baik kita dengan cara – cara yang terbaik. Aamiin.