Ternyata ini Kaitan Hari Buruh dan Islam

Bagikan :

Antara Hari Buruh Internasional dan Sejarah Islam

Tanggal 1 Mei setiap tahun, biasanya jalan-jalan di berbagai penjuru dunia akan dipenuhi lautan manusia. Spanduk berkibar. Slogan-slogan dikumandangkan. Mereka semua satu suara, memperjuangkan hak-hak buruh.


Hari Buruh Internasional, atau dikenal juga dengan May Day, bukan sekadar rutinitas demonstrasi tahunan. Ia lahir dari sejarah panjang perjuangan keras, tetesan darah, dan pengorbanan pekerja di abad ke-19. Namun yang menarik, jauh sebelum itu, ajaran Islam sebenarnya sudah meletakkan prinsip-prinsip luhur tentang penghargaan terhadap pekerja.

Mari kita telaah lebih dalam.

Awal Mula Hari Buruh Internasional

Kisah ini bermula sekitar abad ke-19 di Amerika Serikat. Pada masa itu, revolusi industri tengah mengguncang dunia. Pabrik-pabrik tumbuh seperti jamur di musim hujan, dan bersamanya, muncullah pola kerja yang tak manusiawi:

  • 12 hingga 16 jam kerja sehari
  • Upah minim
  • Kondisi kerja berbahaya
  • Tidak ada jaminan kesehatan maupun keselamatan

 

Puncaknya, pada 1 Mei 1886, sekitar 400.000 pekerja di seluruh Amerika Serikat melakukan mogok massal menuntut jam kerja 8 jam sehari. Di Chicago, aksi itu berujung pada tragedi Haymarket, terjadi ledakan bom saat unjuk rasa, diikuti penembakan brutal oleh petugas keamanan. Banyak korban berjatuhan. Beberapa tokoh buruh dihukum gantung.

Peristiwa ini mengguncang hati dunia. Lalu, pada tahun 1889, Kongres Buruh Internasional di Paris menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional, untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan para pekerja.

Islam dan Penghormatan terhadap Pekerja

Jika kita menelusuri lebih jauh, ajaran Islam sebenarnya telah mengusung prinsip keadilan sosial bagi buruh, berabad-abad sebelum Haymarket terjadi.

Rasulullah Muhammad ﷺ menanamkan nilai yang sangat kuat:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْطُوا الْأَجِيرَ أَجْرَهُ قَبْلَ أَنْ يَجِفَّ عَرَقُهُ

Dari Abdullah bin Umar ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Berikanlah upah kepada pekerja sebelum kering keringatnya.” (Hadits Sunan Ibnu Majah No. 2434)

Satu kalimat ini saja sudah mencerminkan prinsip: kecepatan pembayaran, penghargaan terhadap kerja keras, dan pengakuan martabat pekerja.

Tidak hanya itu. Dalam beberapa riwayat:

  • Rasulullah ﷺ secara pribadi sangat menghormati pekerja.
  • Islam mengharamkan eksploitasi.
  • Diperintahkan untuk memperlakukan pekerja sebagaimana memperlakukan diri sendiri.
  • Dilarang membebani pekerja di luar batas kemampuannya.
  • Ada sistem zakat dan sedekah yang berfungsi sebagai jaring pengaman sosial.

 

Dalam sejarah pemerintahan Islam, terutama di masa Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, terdapat:

  • Regulasi tentang jam kerja dan waktu istirahat.
  • Pengawasan kondisi kerja (seperti kesehatan, keselamatan, keadilan upah).
  • Jaminan sosial bagi pekerja yang tidak lagi mampu bekerja karena sakit atau usia lanjut.

 

Semua ini berlangsung tanpa perlu unjuk rasa, tanpa perlu pertumpahan darah. Hanya berlandaskan ketaqwaan, menaati perintah Allah dan Rasul-Nya.

Refleksi: Memaknai Hari Buruh dalam Cahaya Islam

Hari Buruh Internasional memang lahir dari sejarah Barat. Tapi spirit di baliknya tentang menuntut keadilan, memperjuangkan hak pekerja adalah spirit yang selaras dengan nilai-nilai Islam.

Semestinya, umat Islam hari ini tidak hanya ikut memperingati Hari Buruh sebagai bagian dari gerakan global, tetapi juga menjadikannya momen untuk kembali menghidupkan ajaran Islam tentang keadilan sosial.

Islam tidak hanya berbicara tentang ibadah personal, tetapi juga tentang bagaimana membangun masyarakat yang adil, masyarakat di mana tidak ada pekerja yang diperas, tidak ada pengusaha yang sewenang-wenang, dan hak setiap insan dihormati sebagaimana mestinya.

Pada akhirnya, Hari Buruh adalah pengingat, bahwa keringat manusia adalah suci. Bahwa, kerja keras layak mendapatkan penghargaan yang setimpal. Dan bahwa Islam telah lebih dulu mengusung ini semua jauh sebelum dunia modern menyadarinya.

Penutup, Harapan dan Doa

Pada akhirnya, semua manusia, dari yang berpangkat tinggi hingga buruh paling kasar sekali pun, memimpikan hidup yang sejahtera. Sebuah utopia yang sesungguhnya bukan mustahil, asalkan seluruh pihak, terlebih mereka yang memegang kuasa, sungguh-sungguh sadar bahwa setiap individu perlu dihargai. 

Saling menghargai itulah kunci, di mana para buruh menunaikan tugas dengan penuh tanggung jawab, menghargai atasannya yang memberi amanah, sementara para atasan membalas dengan memenuhi hak-hak buruhnya. Bukan dengan saling mengakali, tapi dengan saling menghargai. 

Ya Allah berikanlah kekuatan, kesabaran, dan keberkahan kepada saudara-saudara kami para buruh yang bekerja keras di jalan halal untuk menafkahi keluarganya. Limpahkan rezeki yang luas, bahagiakan keluarga mereka, dan jadikan setiap keringat mereka sebagai amal shalih yang Engkau terima. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.

 

Referensi:

https://www.tempo.co/politik/ketahui-asal-asul-1-mei-diperingati-sebagai-hari-buruh-internasional-63431?utm_source=chatgpt.com

https://caritahu.kontan.co.id/news/apa-itu-hari-buruh-internasional-ini-asal-usul-peringatan-1-mei-hingga-tokoh-penting?utm_source=chatgpt.com

https://nu.or.id/ilmu-hadits/ketentuan-upah-buruh-perspektif-rasulullah-9PI2G?utm_source=chatgpt.com

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20250428125303-20-1223444/sejarah-peringatan-hari-buruh-1-mei-simbol-perjuangan-kaum-pekerja

https://www-britannica-com.translate.goog/list/inventors-and-inventions-of-the-industrial-revolution?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sge

https://www.hadits.id/hadits/majah/2434

https://www.shariaknowledgecentre.id/id/news/pemikiran-ekonomi-umar-bin-khattab/#:~:text=Umar%20bin%20Khattab%20juga%20memprioritaskan,yang%20bermanfaat%20bagi%20rakyat%20miskin.

https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/5922#:~:text=Umar%20bin%20Khattab%20mulai%20mengembangkan,hak%20menerimanya%20dalam%20sistem%20administrasi.

 

Berita Populer