Pontianak – Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Wilayah Kalimantan Barat melaksanakan Musyawarah Wilayah (Muswil), pada Sabtu (7/9/2024). Bertempat di Yayasan Sahabat Netra Khatulistiwa / Pondok Qur’an Iqra’ Braille Centre (IBC) di Jl. Sepakat II, Pontianak.
Muswil ini dilaksanakan dalam rangka pembentukan kepengurusan baru ITMI Kalbar periode 2024 – 2029 sekaligus merumuskan program kerja untuk 5 tahun kedepan. Terpilih sebagai Ketua Pengurus Wilayah ITMI Kalbar adalah Ustadz Henri yang saat ini adalah Ketua Pembina Yayasan Sahabat Netra Khatulistiwa / IBC. Sehari-hari ia juga beraktifitas sebagai pengajar para santri Al-Qur’an Braille.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 20 orang perwakilan pengurus ITMI dari seluruh wilayah Kalbar, seperti dari Pontianak, Kubu Raya, Singkawang dan Sambas. Serta dihadiri juga oleh beberapa tamu undangan dan para donatur.
Turut hadir dalam kesempatan ini Ketua Umum Pengurus Pusat ITMI, Ustadz Yogi Madsuni. Dalam keterangan terpisah setelah acara berlangsung, Ustadz Soni – demikian ia biasa disapa, mengungkapkan bahwa dalam muswil ini merumuskan beberapa program kerja untuk Pengurus Wilayah ITMI Kalbar.
“Pertama membangun atau (membentuk) bidang keorganisasian, paling tidak ada pembinaan daerah-daerah dimana memang di Kalimantan Barat ini terdiri dari kabupaten-kabupaten dan kota, yang belum ada (kepengurusan), supaya ada (pengurus) definitif,” ujarnya.
Lebih jauh ia memaparkan bagaimana di daerah yang sudah ada kepengurusan, agar diupayakan semua bentuk pembinaan dapat bergerak atau terlaksana. Sementara itu untuk kaderisasi, maka akan dibuat dalam bentuk latihan dasar kepemimpinan. Tak kalah penting, ia juga mengupayakan suatu sistem yang disebut SIARGA, yaitu sistem registrasi anggota ITMI berdasarkan digital beserta dengan pelatihannya.
“Yang kedua adalah bidang pendidikan dan dakwah, tentu ini adalah menjadi ruhnya ITMI, dimana bidang pendidikan dan dakwah ini adalah urgent sekali,” demikian ia melanjutkan. Ia memaparkan bahwa ada lebih dari 1,9 juta penyandang tunanetra yang muslim. Namun dari jumlah ini baru sekitar 20% yang dapat membaca Al-Qur’an Braille, dan dari sejumlah itupun masih terbagi lagi antara yang sudah mahir membaca dan yang masih terbata-bata.
Bidang ketiga adalah pemberdayaan ekonomi umat. Hal ini ia tekankan bahwa tunanetra muslim ini pada hakikatnya memiliki talenta yang sama dengan orang lain, yang dibutuhkan ialah bagaimana agar diberikan kesempatan dan kesetaraan. “Ini yang harus diberikan oleh pemerintah dan masyarakat,” tegasnya.
Menurut keterangannya, ITMI pusat sudah ada sejak tahun 1999, sedangkan ITMI Kalbar sudah mulai terbentuk sejak tahun 2013. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Bapak H. Muhammad Rusdi sebagai orang yang sangat berjasa di Kalimantan Barat, yang juga merupakan dewan kehormatan ITMI Kalbar.
“Kita mengharapkan ada peraturan daerah (Perda) tentang hak-hak disabilitas di Kalimantan Barat,” harapnya.
Sementara itu Ustadz Henri yang dikukuhkan sebagai Ketua Pengurus Wilayah ITMI Kalbar menyampaikan harapannya terhadap terbentuknya kepengurusan yang baru ini.
“Harapan kita dengan terbentuknya Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia Kalimantan Barat, bisa menjadi wadah jembatan silaturahmi dakwah untuk umat khususnya disabilitas netra Kalimantan Barat,” tuturnya.
“Kita berharap kepada masyarakat dan pemerintah untuk ikut juga memfasilitasi, membantu di dalam berjalannya roda dakwah Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat ini,” demikian ia sampaikan di akhir keterangannya.
Yayasan Sahabat Netra Khatulistiwa / IBC yang dibina oleh Ustadz Henri ini merupakan salah satu mitra dakwah Masjid Kapal Munzalan Indonesia (MKMI). Sejauh ini MKMI selalu mendukung dan bersinergi dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh yayasan ini. Seperti dalam kesempatan muswil kali ini, MKMI mewujudkan dukungannya melalui support tim dokumentasi dan konsumsi untuk acara.
Semoga semua program kerja dan segala harapan ITMI Kalimantan Barat dapat terealisasi dengan baik, dapat dirasakan manfaatnya tidak hanya oleh penyandang tunanetra tetapi juga oleh masyarakat.
Kontributor berita : Samsidar