ICE BSD Tangerang – Akhir tahun 2024 ini ditutup dengan event silaturrahim besar di area sekitar Jakarta. Event bertajuk Kumpul Keluarga Jakarta ini berlangsung di Plaza Area ICE BSD, Tangerang, pada Ahad 29 Desember 2024.
Hadir dalam event ini para Para Guru, yaitu asatidz nasional: Tuan Guru Ustadz Abdul Somad (UAS), KH. Luqmanulhakim (Ayahman), Habib Muhammad bin Anies dan Ustadz Salim A. Fillah. Selain itu juga diramaikan dengan kehadiran para publik figur seperti: Ricky Perdana, Rony Helmi, Ade Jigo, Taqy Malik, Ustadz Adia Nugraha, Arie Untung, Dimas Seto, Rafi Alfarezi, Ifan Govinda, Omphie, Anggy F. Sulaiman, Billy Joe Ava, Mario Irwinsyah, Rizal Armada, Cupink Topan, Irvan Farhad, Dude Harlino, Teuku Wisnu, Rizky Billar, Ramdani Lestaluhu, Hanif Sjahbandi dan Natta Reza.
Event ini terbuka untuk umum dan gratis untuk semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, menjadikan akhir tahun 2024 ini kesempatan emas untuk mempererat hubungan dengan keluarga besar sambil menikmati berbagai momen penuh makna, inspirasi dan kebahagiaan.
Acara ini dimulai dengan open gate pada pukul 12.00 WIB, kemudian pada pukul 14.00 mulai disajikan art performance, dilanjutkan talkshow komunitas. Setelah sholat ashar, acara menginjak sesi sport activities with public figures, dimana dilangsungkan pertandingan futsal antara Para Guru (Asatidz) dan publik figure.
Selesai pertandingan futsal, kembali hadir sesi art performance hingga menjelang sholat Maghrib. Waktu antara sholat maghrib dan isya, digunakan oleh seluruh peserta untuk beristirahat sejenak dan mengisi perut dengan makan malam yang dapat dengan mudah didapatkan, karena panitia sudah menyediakan stand kuliner nusantara di sekitar venue.
Setelah sholat isya, acara memasuki sesi puncak yaitu tabligh akbar yang disampaikan oleh Para Guru. Kesempatan pertama menghadirkan KH. Luqmanulhakim atau yang biasa disapa Ayahman. Ia memaparkan mengenai lima tujuan dari diadakannya event Kumpul Keluarga ini.
“Satu, Istiqomah. Yang kedua, wafat husnul khotimah. Yang ketiga, alam barzakh-nya indah. Empat, satu surga bersama Rasulullah. Yang kelima, bisa bertemu atau bisa melihat wajahnya Allah”, ujar Ayahman.
Sesi kedua dari tabligh akbar diisi oleh Ustadz Salim A. Fillah. Ia menitikberatkan pembahasan mengenai keluarga. Ustadz Salim memaparkan bagaimana di banyak negara, terjadi krisis birth rate atau angka kelahiran yang rendah, yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya komitmen warga negaranya untuk menikah, membentuk suatu keluarga dan meneruskan keturunan.
“Sementara kita meyakini keluarga adalah institusi dasar bagi peradaban. Dan dimanapun keluarga mengalami masalah, mengalami krisis, maka peradaban mengalami krisis”, paparnya. Ia menjelaskan, bahwa inilah kesempatan dari Allah SWT untuk kaum muslimin membuka gerbang-gerbang Eropa, bukan dengan pedang, melainkan dengan anak-anak mereka.
Tampil pada sesi ketiga adalah Habib Muhammad bin Anies. Ia kembali menegaskan mengenai pentingnya istiqomah sebagaimana sudah disinggung oleh Ayahman sebelumnya.
Kemudian ia bercerita mengenai sosok Rasulullah. Berbeda dari diri kita yang biasanya merindukan keluarga atau orang-orang yang kita cintai ketika orang itu sudah tiada. Maka lain halnya dengan Rasulullah, ia merindukan orang yang belum datang atau belum hadir di dunia ini, yaitu kita; umat beliau. Ini menandakan betapa beruntungnya kita sebagai umatnya.
Habib Muhammad bin Anies kemudian memaparkan mengenai luasnya rahmat Allah. “Husnudzon masuk surga itu harus, karena rahmatnya Allah itu paling luas. RahmatKu lebih luas dari apapun, kata Allah. Kalau anda pernah berdosa, ketahuilah (bahwa) rahmat Allah lebih besar (dibandingkan dengan dosa anda)”, lanjutnya.
Sesi tabligh akbar kemudian memasuki acara puncak, yaitu tausiah yang disampaikan oleh Tuan Guru Ustadz Abdul Somad (UAS). Pertama-tama UAS menjelaskan mengenai makna atau syarat keluarga secara harfiah, yaitu ada tiga : sama (tempat tinggal, bahasa dsb), ada hubungan nasab (keturunan) dan ada hubungan pernikahan.
Namun UAS lebih menyenangi makna keluarga secara lebih luas, dimana keluarga adalah tempat berbagi cerita, berbagi keluh kesah, berbagi kesulitan. Hal inilah yang menjadi kunci keakraban UAS, Habib Muhammad bin Anies, Ust. Salim A. Fillah dan Ayahman.
UAS juga menceritakan bagaimana ketika di padang mahsyar kelak, ketika seluruh manusia dihidupkan dan dikumpulkan semuanya, Allah akan menyeru kepada semuanya, dimana semua orang yang dulu berkasih sayang karena Aku? Maka mereka akan mendapatkan naungan dari Allah SWT.
“Bapak Ibu yang dimuliakan Allah SWT, ketika orang mau bersama karena Allah, karena cinta, karena dakwah, lalu dia di surga akan diperintahkan Allah : pergi, cari saudaramu, kawanmu walaupun imannya sebesar biji sawi”, UAS kemudian melanjutkan ceritanya bahwa para ahli surga pun mencari keluarga dan sahabat-sahabatnya ketika di dunia yang memiliki iman walaupun sebesar biji sawi, dan kemudian membebaskannya dari neraka.
Di akhir tausiahnya, UAS kembali menegaskan makna keluarga, yaitu tempat mengadukan keluh kesah, berbagi kesusahan, bersama ketika di dunia, bersama ketika di alam barzakh, bersama di padang mahsyar, bersama di surga dengan Rasulullah, bersama saat memandang kemuliaan Allah. Dan tidak pernah berpisah karena selalu bersama dalam doa.