Sinergi Masjid Kapal Munzalan & Islamic Centre Bin Baz: Dorong 100 Titik Wakaf Produktif se-Indonesia
masjidkapalmunzalan.id – Masjid Kapal Munzalan Indonesia (MKMI) kembali menguatkan langkah strategis dalam mewujudkan wakaf produktif melalui kolaborasi dakwah dan pendidikan bersama Islamic Centre Bin Baz (ICBB), salah satu pusat pengembangan Islamic Centre terbesar di Indonesia.
Tok Ya, sapaan akrab KH. Muhammad Nur Hasan selaku Pimpinan MKMI, bersama Ust. Sasongkojati (Dirut BMI), hadir secara langsung bersilaturrahim ke Kantor Pusat ICBB yang berlokasi di Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta, pada Minggu (4/5/2025), setelah sebelumnya juga telah sempat mengadakan pertemuan pada 19 Desember 2024 lalu.
Dalam kesempatan ini, rombongan MKMI diterima langsung oleh Abuya KH. Abu Nida Chomsaha Shofwan, Lc. seusai shalat Subuh berjamaah di ruang kerja beliau.
Program 100 Islamic Centre dan Peran Wakaf Produktif
Islamic Centre Bin Baz saat ini tengah mengembangkan Program 100 Kawasan Islamic Centre yang tersebar di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan membangun pusat-pusat dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan umat berbasis wakaf produktif.
“InsyaAllah salah satu titiknya akan menjadi proyek sinergi bersama Masjid Kapal Munzalan Indonesia,” terang Tok Ya.
Kolaborasi ini mencakup pembentukan Mitra Pemberdayaan Zakat (MPZ), penguatan fungsi Baitulmaal, serta pengembangan Baitul Wakaf dan Baitul Muamalah dengan pola yang lebih edukatif dan produktif untuk masyarakat.
Profil dan Program Unggulan Islamic Centre Bin Baz
Islamic Centre Bin Baz (ICBB) berada di bawah naungan Yayasan Majelis At-Turots Al-Islamy, dan dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam terpadu dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi.
Beberapa program unggulan yang ditawarkan antara lain:
- Madrasah Salafiyah Wustho (SW), program pendidikan setingkat SMP dengan kurikulum khas pesantren yang ditambah dengan mata pelajaran umum sesuai kurikulum dari Kementerian Agama.
- Madrasah Aliyah (MA), program pendidikan formal setingkat SMA dengan masa belajar 3 tahun ditambah 1 tahun pengabdian. Memiliki dua jurusan, yaitu Agama dan IPA dengan tetap mengikuti program karantina, ziyadah tahfidz, dan halaqoh bersama masyaikh. Lulusan MA mendapatkan dua ijazah: ijazah negara dan ijazah pondok yang telah mendapatkan muadalah dari Universitas Islam Madinah.
- Takhosus Tahfidz dan Mulazamah, program pendidikan non-formal setingkat SMA dengan konsentrasi menghafal Al-Qur’an dan mulazamah bersama syaikh untuk mempelajari matan-matan kitab salaf. Program ini berlangsung selama 3 tahun ditambah 1 tahun pengabdian. Lulusan program ini akan mendapatkan ijazah pondok yang telah mendapatkan muadalah dari Universitas Islam Madinah dan ijazah matan-matan kitab salaf. Bagi yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz dan mutqin dapat langsung mengambil sanad.
- Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT): Program Sarjana (S1) dengan program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Program ini berlangsung selama 8 semester (4 tahun) dan bertujuan mencetak sarjana pendidikan yang siap terjun ke medan dakwah. Diasuh oleh para ustadz, dosen lulusan dalam dan luar negeri, serta para syaikh dari Timur Tengah
Tenaga pendidik di ICBB terdiri dari para masyaikh bersanad, asatidzah alumni Timur Tengah, serta lulusan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) dan Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah (STDI).
Silaturrahim, Syiar, dan Kolaborasi untuk Keberkahan Umat
Pertemuan ini menjadi bagian dari semangat SSK: Silaturrahim, Syiar, dan Kolaborasi yang digaungkan oleh Masjid Kapal Munzalan Indonesia dalam mewujudkan beberapa visi besar:
“Wakafnya Produktif, Masjidnya Multifungsi, SDM-nya Tetap Berkontribusi”, tulis Tok Ya.
Tok Ya menambahkan doa di akhir unggahannya, “Mudah-mudahan berkah Allah senantiasa bertambah berlimpah buat kita sekeluarga besar Masajidallah semuanya, sehat wal’afiat barokah rizqi. Bersaudara sampai Surga, istiqomah sampai Jannah, istiqomah di jalan Allah, wafat dalam keadaan khusnul khotimah, alam barzakhnya indah, satu Surga bersama Rasulullah, dan bisa berjumpa dengan Allah”. tambah Tok Ya.
Melalui sinergi dengan ICBB, diharapkan lebih banyak kawasan wakaf yang tidak hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga produktif secara ekonomi dan edukatif bagi masyarakat luas.
Doa
Semoga langkah kolaboratif ini diberkahi dan diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, serta menjadi jalan keberkahan dan kontribusi umat yang terus mengalir hingga Yaumil Akhir.