Kubu Raya – Dalam upaya untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi lokal dan melestarikan seni kerajinan tradisional, telah berlangsung soft launching program “Pemberdayaan Kerajinan Akar Keladi” pada Sabtu, (14/09/2024) di Masjid Al Kahf Ibnu Abas Desa Mega Timur, Sungai Ambawang, Kubu Raya.
Acara ini merupakan bentuk program Mustahiq mandiri tahap ke 3 dari program Mustahiq Produktif Center (MPC). Adapun tujuan dari program ini adalah untuk menumbuhkan produktivitas serta meningkatkan taraf ekonomi ibu-ibu Mustahiq. Harapannya, program ini dapat membantu petani akar keladi dalam memberdayakan produk lokal agar bisa mandiri dan bisa berkembang di tingkat nasional, dengan tujuan menjadikan Mustahiq menjadi Muzakki.
Acara soft launching dimulai pada pukul 10.00 WIB ini berkolaborasi dengan BSI Maslahat dan diikuti oleh 10 orang Mustahiq dari ibu-ibu pengajian. Selain itu juga dihadiri oleh berbagai pihak, diantaranya Direktur Pemberdayaan Muhammad Luthfi, Kepala Bagian program zakat Zakhwan Anshori, Tim Baitulmaal Munzalan Indonesia, Pengurus Masjid Al Kahf Ibnu Abas, dan pendamping program Ibu Cici.
Acara dibuka dengan sambutan dari Direktur Pemberdayaan, “Kegiatan ini tentunya bukan sekedar kegiatan biasa, tapi ini ada nilai manfaatnya yang sangat luar biasa, ada nilai ekonomisnya juga. nah makanya kami dari Masjid Kapal Munzalan Indonesia dan juga Baitulmaal Munzalan Indonesia ini mencoba menghadirkan sesuatu yang baru yaitu sebuah program. Namanya adalah Pemberdayaan Kerajinan Akar Keladi,” ujar Muhammad Luthfi.
“Hari ini soft launching dan ini menjadi niat kita bersama agar menjadi kebaikan berjamaah. Segala sesuatu itu kata Rasulullah tergantung niatnya. Kita niatkan dari tangan kita yang juga memiliki segala kekurangan dan kelebihan lahirlah karya karya yang bisa memanfaatkan sumber daya yang ada disekitar kita bahkan juga bisa jadi hadiah, oleh-oleh dst. kita doakan mudah mudahan program ini akan berjalan panjang kedepannya,” jelasnya.
Selama acara, para peserta pemberdayaan diperkenalkan dengan proses pembuatan kerajinan dariakar keladi, yang meliputi teknik pengolahan hingga hasil akhir yang beragam, seperti tempat tisu, tempat sirih, guci bunga, tempat air, dsb. Dilakukan juga latihan menganyam bersama yang dipraktekan langsung oleh Ibu Cici.
Pemberdayaan kerajinan akar keladi tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga mencakup pelatihan keterampilan bagi Mustahiq, dengan harapan dapat mendorong produktivitas dan kreativitas. Para peserta diharapkan dapat menghasilkan produk berkualitas yang bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga orang lain.
Dengan dukungan BSI, diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Pemberdayaan kerajinan akar keladi merupakan langkah awal yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan Mustahiq, serta mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung industri kerajinan lokal.
Penulis: Ema Yanti