masjidkapalmunzalan.id — Pertemuan Tahunan dan Konferensi Internasional Forum Zakat dan Wakaf Dunia (WZWF) ke-14 resmi digelar pada 13–14 Oktober 2025 di Hikmah Exchange Event Centre, Kuching, Sarawak. Acara ini bertepatan dengan peringatan 70 tahun Majlis Islam Sarawak (MIS) serta masa kepemimpinan Malaysia di ASEAN.
Forum bergengsi ini diselenggarakan oleh Pemerintah Negara Bagian Sarawak bersama Majlis Islam Sarawak dan Tabung Baitulmal Sarawak (TBS), dengan dukungan Yayasan Wakaf Malaysia, GoBarakah sebagai mitra dampak sosial, serta Global Waqf Conference (GWC) sebagai fasilitator intelektual.
Konferensi tahun ini menjadi platform strategis untuk menata kembali masa depan zakat dan wakaf melalui solusi praktis, dialog lintas negara, serta kolaborasi berkelanjutan.
Dari Indonesia, turut hadir perwakilan Masjid Kapal Munzalan Indonesia, antara lain Direktur Utama Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitulmaal Munzalan Indonesia Sasongkojati, Sekretaris Umum Masjid Kapal Munzalan Indonesia Syafrudin Nizar, Direktur Pemberdayaan Laznas BMI Muhammad Luthfi serta Gun Mayudi.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama Laznas BMI Sasongkojati menyampaikan rasa syukur dan antusiasmenya atas kesempatan pertama mengikuti forum tingkat dunia ini.
“Alhamdulillah, ini menjadi pengalaman perdana kami mengikuti WZWF. Forum ini sangat membuka pengetahuan dan pengalaman baru dalam pengelolaan zakat dan wakaf di dunia. Banyak hal yang bisa kami kembangkan, baik dari sisi teknologi maupun program, untuk mengombinasikan pengelolaan zakat dan wakaf agar mampu membantu masyarakat meningkatkan taraf kehidupannya,” ujarnya.
Mengusung tema “Tatanan Zakat dan Wakaf Global Baru: Solusi Inovatif untuk Tantangan Kontemporer dan Pembangunan Sosial-Ekonomi dan Digital Masa Depan,” konferensi ini mempertemukan para pemimpin tingkat tinggi, pakar, dan praktisi zakat-wakaf dari berbagai negara.
Sebanyak 43 pembicara lokal dan internasional berbagi wawasan seputar keuangan Islam, tata kelola wakaf, transformasi digital, dan pengembangan masyarakat. Lebih dari 400 peserta hadir, terdiri dari lembaga keuangan Islam, instansi pemerintah, LSM, dan akademisi.
Acara ini juga menampilkan pameran interaktif dari berbagai lembaga, di antaranya GoBarakah, Tabung Baitulmal Sarawak, Yayasan Wakaf Malaysia, Selangor Zakat Board (LZS), dan JAWHAR. Produk-produk kreatif hasil karya asnaf seperti kue lapis, bahan pangan, dan kerajinan tangan turut dipamerkan oleh Yayasan Kepimpinan Al Bait (YKAB), mencerminkan semangat pemberdayaan ekonomi umat.
Dalam sambutannya, Perdana Menteri Sarawak, Datuk Patinggi Tan Sri Abang Johari Tun Openg, menegaskan pentingnya zakat dan wakaf sebagai pilar distribusi kekayaan dan pengembangan masyarakat.
“Zakat adalah sistem distribusi kekayaan yang adil dan mengangkat derajat seluruh masyarakat, sementara wakaf memperluas kontribusi ke ranah pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi umat manusia,” ujarnya.
Hingga Agustus 2025, Tabung Baitulmal Sarawak (TBS) telah berhasil mengumpulkan lebih dari RM1,02 juta dari berbagai kontribusi wakaf, yang dimanfaatkan untuk pendidikan, perumahan mualaf, dan kegiatan sosial-ekonomi masyarakat.
Abang Johari juga menegaskan bahwa pemerintah Sarawak tidak berencana menginternasionalkan TBS karena fokus utama lembaga ini adalah memperkuat ketahanan ekonomi komunitas Muslim di wilayahnya.
“Fungsi utama TBS adalah menyalurkan zakat dan mengelola aset wakaf untuk kemaslahatan umat Islam,” tegasnya.
Forum Zakat dan Wakaf Dunia 2025 diharapkan menjadi katalis bagi munculnya ide-ide inovatif, pertumbuhan inklusif, dan kemitraan transformatif yang memperkuat peran zakat dan wakaf sebagai instrumen sosial-ekonomi global yang berkelanjutan. (*)