Keutamaan Sholat Dhuha, Amalan Ringan dengan Pahala Besar

Bagikan :
Ilustasi.Net

masjidkapalmunzalan.id – Islam tidak hanya mengajarkan ibadah wajib, namun juga mendorong umatnya untuk memperbanyak amalan sunnah. Salah satu ibadah sunnah yang memiliki keutamaan besar adalah sholat dhuha. Meskipun tidak wajib, sholat ini menjadi amalan yang sangat dicintai Rasulullah SAW dan dikenal sebagai salah satu jalan pembuka rezeki serta penghapus dosa.

Sholat dhuha dikerjakan setelah matahari terbit hingga menjelang waktu dzuhur. Dalam bahasa Arab, kata ḍuḥā merujuk pada waktu pagi ketika matahari mulai naik sekitar satu tombak dari ufuk. Ibadah ini termasuk dalam kategori sholat sunnah ghairu muakkad—tidak terlalu ditekankan namun tetap sangat dianjurkan.

Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Abu Hurairah RA berkata:

“Kekasihku (Rasulullah SAW) telah berwasiat kepadaku tentang tiga perkara agar jangan aku tinggalkan hingga mati: Puasa tiga hari setiap bulan, sholat dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah melakukan sholat witir.”

Lima Keutamaan Besar Sholat Dhuha

1. Setara dengan Sedekah untuk 360 Persendian

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa setiap persendian manusia wajib disyukuri, dan salah satu cara menunaikan rasa syukur itu adalah dengan melaksanakan sholat dhuha. Dalam hadits riwayat Muslim disebutkan:

“Pada pagi hari setiap persendian kalian harus disedekahi… dan itu bisa dicukupi dengan dua rakaat sholat dhuha.”

Artinya, dua rakaat dhuha sudah cukup sebagai bentuk sedekah atas seluruh tubuh manusia yang sehat dan berfungsi.

2. Menjadi Kunci Pembuka Rezeki

Sholat dhuha diyakini sebagai amalan yang membuka pintu rezeki. Dalam hadits qudsi, Allah SWT berfirman:

“Wahai anak Adam, rukuklah untuk-Ku di awal siang sebanyak empat rakaat, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu hingga sore hari.” (HR Tirmidzi)

Rasulullah SAW menegaskan bahwa keberkahan hari seseorang dapat dimulai dari rutinitas ibadah di pagi hari, termasuk dhuha.

3. Dicatat sebagai Ahli Ibadah

Menjaga sholat dhuha menunjukkan konsistensi dalam ibadah. Orang yang rajin melaksanakannya dicatat sebagai abid (ahli ibadah). Dalam hadits riwayat Tirmidzi disebutkan:

“Barang siapa yang menjaga sholat dhuha, niscaya dosanya akan diampuni, walaupun sebanyak buih di lautan.”

4. Penghapus Dosa

Sholat dhuha memiliki fungsi spiritual yang dalam. Ia bukan hanya amalan tambahan, tapi juga menjadi sebab diampuninya dosa, bahkan yang sebanyak buih di laut. Ini menggambarkan kekuatan taubat dan ibadah sunnah dalam Islam.

5. Ciri Orang-Orang Awwabin

Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada yang menjaga sholat dhuha kecuali orang-orang yang kembali kepada Allah (awwabin).” (HR Ibn Khuzaimah dan Hakim)

Orang-orang awwabin adalah mereka yang senantiasa kembali kepada Allah, merendahkan diri, dan taat tanpa henti. Sholat dhuha adalah salah satu ciri mereka.

Sholat dhuha adalah amalan ringan namun sarat keutamaan. Selain menjadi bentuk rasa syukur, ia juga menjadi sebab datangnya keberkahan, pengampunan dosa, dan kedekatan kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW sendiri mewasiatkan ibadah ini kepada sahabat-sahabatnya agar tidak ditinggalkan sepanjang hidup. Menjadikan sholat dhuha sebagai rutinitas harian adalah langkah kecil namun bermakna menuju pribadi yang lebih dekat kepada Rabb-nya. (*)

Berita Populer