Yudisium Santri Munzalan 2025 Berjalan Lancar, Momentum Muhasabah dan Penyampaian Amanah

Bagikan :
Pengurus Pusat dan Wilayah bersama seluruh peserta Yudisium Santri MKMI 2025

Kubu Raya – Masjid Kapal Munzalan Indonesia (MKMI) sukses menyelenggarakan Yudisium Santri MKMI 2025 dengan lancar dan penuh khidmat pada Rabu (12/3/2025).

Acara yang berlangsung di MKMI ini diikuti oleh seluruh santri dari berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari staf hingga Pengurus Pusat dan Wilayah, baik hadir secara langsung maupun daring via Zoom Meeting.

Makna dan Tujuan Yudisium 2025

Yudisium merupakan agenda tahunan yang selalu diadakan setiap bulan Ramadhan. Selain sebagai momen penyampaian informasi terkait perubahan internal yang ada di MKMI.

Yudisium juga menjadi ajang apresiasi bagi santri berprestasi dan momentum untuk memastikan kebijakan MKMI tersampaikan secara jelas.

Pada agenda ini terdapat dua Ketua Panitia Yudisium yaitu Novi Resti Pujilestari dan Safitri Dina Apandi. Salah satu Ketua Panitia, Safitri Dina Apandi, menjelaskan pentingnya agenda ini:

“Agenda Yudisium menjadi momen penting untuk menyampaikan informasi terbaru mengenai perubahan di internal MKMI, memastikan santri memahami kebijakan MKMI, serta memberikan apresiasi kepada mereka yang berprestasi.” Jelasnya.

Momen ice breaking dalam Yudisium Santri MKMI 2025

Pembukaan dengan Nuansa Kebersamaan

Yudisium dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dengan suasana penuh keakraban, dipandu oleh MC semi-formal, Ust. Muhammad Awal dan Abangda Chairul Rijal Fitriandi yang memandu dengan penuh bahagia.

Sesi pembukaan dibuat lebih santai dengan saling berbalas pantun, dilanjutkan sesi ice breaking untuk mencairkan suasana. 

Para peserta kemudian diperkenalkan dengan pengurus pusat dan wilayah MKMI serta disuguhkan video yang menampilkan program-program dari berbagai divisi dan lembaga khusus di MKMI.

Memasuki sesi formal, MC formal yaitu Ust. Imam Subagja membuka acara, lalu pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ust. Arif Billah dan Ust. Muhammad Fahmi. 

Sambutan dari Ketua Umum Yayasan, Ust. Banjiruddin, menjadi pengantar sebelum agenda inti Yudisium berlangsung.

Refleksi Niat dan Amanah

Dalam sambutannya, Ust. Banjiruddin mengajak seluruh peserta untuk merenungkan kembali niat awal ketika pertama kali datang ke MKMI. 

Beliau mengatakan, “bagaimana kita meng-upgrade niat kita pada hari ini? Apakah niat kita masih sama sejak pertama kali datang ke MKMI atau perlu ditingkatkan? Ini yang perlu kita muhasabah.” Katanya.

Beliau juga menekankan bahwa perubahan dalam Yudisium bukanlah sekadar pergantian jabatan atau fasilitas, melainkan ujian bagi santri untuk tetap berkhidmat dan berkontribusi maksimal di mana pun ditempatkan.

Suasana Yudisium Santri MKMI 2025

Penghargaan dan Mutasi Santri

Usai sambutan, acara berlanjut dengan sesi penandatanganan Formulir FPA oleh Pengurus Pusat, diikuti pembacaan seluruh data Yudisium 2025. 

Salah satu momen yang paling dinantikan adalah pengumuman dan apresiasi bagi santri dengan Catatan Harian Santri (CHS) terbaik baik dari pusat maupun wilayah. Santri yang terpilih menerima hadiah sebagai bentuk penghargaan atas keistiqomahan dan kedisiplinannya.

Selain itu, diumumkan pula daftar mutasi santri di lingkungan MKMI, menandai transisi dan pembaruan dalam struktur organisasi MKMI.

Ayahman menyampaikan pesan dan nasihat.

Pesan dan Nasihat dari Ayahman

Sebagai pengasuh MKMI, Ayahman menyampaikan pesan penuh makna mengenai ujian dalam amanah yang diberikan.

“Kita mungkin akan mendapat ujian dari amanah yang diberikan, tapi itu untuk meng-upgrade dan meng-update niat kita.” ujar Ayahman.

Beliau juga mengulas doa yang cukup familiar yaitu, Ya Allah lana bisa’adah, wal khotimah bisyahadah, hidup ingin bahagia, lalu mati husnul khotimah dengan mengucap syahadat. 

Hal itulah yang menjadi salah satu inspirasi mengapa banyak sektor di Munzalan menggunakan istilah ‘Bahagia’, seperti Roti Bahagia, Kopi Bahagia, Bahagia Pictures, dan lain-lain. Semua itu karena kita berharap bisa hidup bahagia.

Ayahman melanjutkan dengan membahas lima doa yang dapat sekaligus dijadikan tujuan utama kehidupan:

  1. Hidupnya istiqomah (dalam kebaikan).
  2. Wafatnya husnul khotimah.
  3. Alam barzakhnya indah.
  4. Satu surga bersama Rasulullah ﷺ.
  5. Bisa berjumpa dengan Allah ﷻ.

 

Suasana Yudisium Santri MKMI 2025

Harapan dari Yudisium 2025

Pihak Panitia turut menyampaikan harapan besarnya atas terselenggaranya agenda ini:

“Kami berharap Yudisium dapat memperkuat semangat kebersamaan, memberikan motivasi bagi santri untuk terus berprestasi, serta memastikan perubahan struktural dan kebijakan mutasi berjalan dengan lancar.” 

Setelah sesi doa yang khidmat dilanjutkan foto bersama, agenda Yudisium Santri Masjid Kapal Munzalan Indonesia 2025 telah selesai, meninggalkan kesan mendalam serta semangat baru bagi seluruh santri.

Berita Populer