
masjidkapalmunzalan.id – Masjid Kapal Munzalan Indonesia (MKMI) menggelar agenda Merdeka Fair dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Salah satu rangkaiannya adalah Zoominar bertajuk “Sembuh Lewat Sholat” dengan tagline Merdeka Sehat, yang menghadirkan dr. Gustafianza, seorang pakar kesehatan holistik, pada Sabtu (23/8/2025).
Dalam paparannya, dr. Gustafianza menekankan bahwa sholat bukan hanya ibadah wajib, melainkan juga sarana pengendali diri sekaligus penyembuh. Namun, ia mengingatkan bahwa kesembuhan tidak terjadi seketika.
Lebih lanjut, dr. Gustafianza mengulas hakikat sehat dan sakit. Menurutnya, segala kebaikan datang dari Allah, sementara keburukan muncul akibat ulah manusia sendiri, sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nisa ayat 79. Faktor yang memengaruhi kesehatan meliputi makanan, perilaku, pikiran, keturunan, serta izin Allah. “Daripada sibuk menyalahkan orang lain, lebih baik kita introspeksi diri,” pesannya.
Ia juga memaparkan peran penting otak dalam menjaga keseimbangan tubuh. Otak setiap hari menghadapi potensi kerusakan sebesar 60–70%, tetapi Allah memberi mekanisme pertahanan. Untuk menjaganya, diperlukan puasa, pola makan sehat, istirahat cukup, sedekah, dan tentu saja sholat.
Kajian ini semakin menarik saat dr. Gustafianza mengaitkan sholat dengan neurosains. Menurutnya, setiap gerakan sholat memiliki efek fisiologis yang berdampak pada kesehatan tubuh. Puncak manfaat terletak pada sujud. “Saat sujud, aliran darah ke otak menjadi 100% optimal. Tapi manfaat ini hanya maksimal jika diawali dengan wudhu dan gerakan sholat yang benar,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan manfaat kesehatan dari setiap gerakan sholat. Wudhu misalnya, berfungsi sebagai aktivasi saraf dan akupresur alami yang membuat tubuh lebih tenang. Takbiratul ihram membuka rongga dada dan menyeimbangkan pernapasan. Gerakan berdiri memperbaiki postur dan melancarkan aliran darah, ruku’ selama sembilan detik meregangkan tulang belakang dan meringankan kerja jantung, sementara sujud menyalurkan energi negatif dan menyerap energi positif. Bahkan duduk tasyahud berfungsi merangsang pembentukan pembuluh darah baru.
Menurutnya, kesempurnaan sholat terletak pada wudhu yang sempurna, gerakan yang benar, tuma’ninah, serta bacaan yang khusyuk. Ia mengibaratkan sholat seperti servis rutin tubuh, sedangkan wudu adalah pemanasannya. (*)