
masjidkapalmunzalan.id – Tidur adalah salah satu nikmat Allah SWT yang diberikan kepada manusia sebagai sarana istirahat setelah beraktivitas. Dalam Al-Qur’an, tidur disebutkan sebagai tanda kekuasaan Allah SWT dan rahmat-Nya bagi manusia. Allah SWT berfirman dalam surah Ar-Rum ayat 23:
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦ مَنَامُكُم بِٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱبْتِغَآؤُكُم مِّن فَضْلِهِۦٓ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Ar-Rum: 23)
Meskipun tidur adalah kebutuhan alami, Islam memberikan tuntunan adab yang harus diperhatikan, termasuk mengenai posisi tidur. Ada posisi yang dianjurkan karena membawa kebaikan, dan ada pula posisi tidur yang dibenci Allah SWT.
Posisi Tidur yang Dibenci Allah SWT
1. Tidur Tengkurap
Tidur dengan posisi tengkurap (perut menempel di kasur, wajah menghadap ke bawah) termasuk posisi yang dibenci Allah SWT. Rasulullah SAW secara tegas melarangnya.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ هَذِهِ ضِجْعَةٌ يُبْغِضُهَا اللَّهُ
“Sesungguhnya posisi tidur seperti ini adalah posisi tidur yang dibenci Allah.” (HR. Abu Dawud, hasan menurut al-Albani)
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW pernah menegur sahabat yang tidur tengkurap: “Sesungguhnya ini adalah cara berbaringnya penghuni neraka.” (HR. Ibnu Majah)
2. Tidur Telentang dengan Menyilangkan Kaki
Rasulullah SAW juga melarang tidur telentang dengan posisi satu kaki di atas kaki lainnya jika dikhawatirkan aurat tersingkap.
Namun, jika aman dari hal tersebut, posisi telentang diperbolehkan. Abdullah bin Zaid RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah telentang di masjid sambil menaikkan salah satu kakinya.
Posisi Tidur yang Dianjurkan Rasulullah SAW
Posisi tidur yang paling dianjurkan adalah miring ke kanan. Dari Aisyah RA, ia berkata: “Jika Rasulullah SAW selesai dari salat dua rakaat sunnah fajar, beliau berbaring di atas sisi kanan badannya.” (HR. Bukhari)
Al-Barra’ bin Azib RA juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Jika engkau mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah sebagaimana engkau berwudhu untuk salat. Lalu berbaringlah di atas sisi kanan badanmu seraya mengatakan: ‘Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu dan aku menghadapkan wajahku kepada-Mu.’” (HR. Bukhari)
Islam mengajarkan adab dalam setiap aspek kehidupan, termasuk saat tidur.
- Tidur tengkurap adalah posisi yang dibenci Allah.
- Tidur telentang diperbolehkan dengan syarat tidak menyingkap aurat.
- Tidur miring kanan adalah posisi yang paling disukai Rasulullah SAW dan menjadi sunnah bagi umatnya.
Dengan mengikuti sunnah tidur Rasulullah SAW, insyaAllah tidur kita bukan hanya sekadar istirahat, tetapi juga bernilai ibadah. (*)