Kubu Raya – Selama selang waktu sekitar 3 hari, yang dimulai sejak tanggal 5 hingga 7 Nopember 2024, beberapa orang Pengurus Pusat Masjid Kapal Munzalan mengadakan safar ke 5 wilayah kabupaten kota yang berada di sekitar pesisir utara Kalimantan Barat.
Rombongan ini dipimpin langsung oleh Deputi Badan Pengelola Kemakmuran Masjid (BPKM) Masjid Kapal Munzalan Indonesia (MKMI), Ustadz Abu Hasan beserta Musyrif, Ustadz Zulfiadi dan beberapa personil BPKM.
Safar ini bertujuan hadirkan ruang dengar (HRD) yang bermaksud sharing pengalaman, menyerap masukan dan sebagainya, yang diterima secara langsung dari para santri Masjid Kapal Munzalan yang mengabdi di sekitar 5 kabupaten kota, yaitu Kab. Mempawah, Kota Singkawang, Kab. Sambas, Kab. Bengkayang dan Kab. Landak.
Safar ini juga bertujuan mempererat silaturrahim dan menguatkan ukhuwah serta mentransfer nilai-nilai positif yang menjadi prinsip pergerakan dakwah kebaikan yang dijalankan oleh Masjid Kapal Munzalan.
Titik pertama yang menjadi tujuan safar kali ini adalah kantor Baitulmaal Munzalan Indonesia (BMI) cabang Mempawah.
BMI Mempawah selama ini telah menjalankan fungsinya dalam mensupport mitra dakwah Munzalan yang terdiri dari pondok pesantren dan panti asuhan di dalam wilayah Kab. Mempawah.
Melalui Gerakan Infaq Beras (GIB), saat ini BMI Mempawah telah menyalurkan sekitar 2 ton beras setiap bulan kepada sejumlah 29 pondok pesantren dan panti asuhan yang ada.
BMI Mempawah juga terus memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, baik instansi pemerintah maupun swasta, secara lembaga maupun perorangan. Hal ini tidak lain adalah sebagai upaya meningkatkan lebih banyak lagi penerima manfaat yang dapat dijangkau melalui program-program kebaikan yang selama ini diinisiasi.
Dalam sesi sharingnya, Ustadz Abu Hasan atau yang akrab disapa Ust. Abas menyampaikan tentang pentingnya kita untuk menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya.
“Semua pekerjaan itu, yang dianggap ataupun yang tidak dianggap, di sisi Allah itu yang paling baik adalah yang kita selesaikan.” ujarnya.
“Maka kita sama-sama meninggalkan legacy, meninggalkan warisan yang baik untuk orang-orang setelah kita.” Demikian Ust. Abas menambahkan. Ustadz Abas juga berharap dan mendoakan kebaikan untuk semua santri yang sedang mengemban amanah.
Sementara itu Ust. Zulfiadi atau yang biasa disapa Ust. Zul dalam pesannya mengingatkan kembali tujuan dari amal sholeh yang kita lakukan dan bagaimana cara atau wasilah dalam meraihnya.
“Tujuan kita, goal kita adalah surga Allah, dengan shortcut-nya mengurus masjid, mengurus rumah Allah.” ucapnya.
Ia juga berpesan agar bergerak dan menjalankan amanah sesuai dengan petunjuk Allah, sesuai dengan apa yang dimau oleh Allah, bukan berdasarkan apa yang kita mau.
Pertemuan dengan santri Munzalan Kab. Mempawah ini berlangsung dalam suasana kekeluargaan yang penuh dengan keakraban. Hampir setiap santri yang hadir mengutarakan pendapat, pikiran dan pengalamannya dalam forum.
Tidak ada istilah belajar-mengajar dalam proses ini, namun setiap orang seperti mendapatkan insight baru yang sangat berharga untuk melangkah ke depan. Hal ini karena setiap permasalahan yang dimunculkan, kemudian diidentifikasi berbagai aspeknya dan diupayakan untuk dicari solusi serta jalan keluarnya.
Siang hari, sekitar pukul 13.00, rombongan safar kemudian melanjutkan perjalanan ke Kota Singkawang. Titik tujuan disini adalah Masjid Kapal Munzalan Singkawang atau Pondok Sunyi yang berada di Jl. Pramuka.
Di kawasan ini ada beberapa bangunan dan kegiatan kebaikan yang dijalankan. Ada kantor Baitulmaal Munzalan Indonesia (BMI) cabang Singkawang, ada juga bangunan Pondok Sunyi dan beberapa fasilitas pendukungnya seperti toilet serta dapur, yang saat ini difungsikan sebagai masjid sementara untuk kegiatan Masjid Kapal Munzalan Singkawang.
Sekitar pukul 16.00 rombongan tiba di Pondok Sunyi. Kedatangan rombongan ini sudah dinantikan oleh kawan-kawan santri Munzalan Singkawang.
Kunjungan ini menghadirkan nuansa tersendiri, bagaikan kebersamaan antara anggota keluarga yang lama tidak bersua.
Memang secara jarak tempuh, perjalanan antara Pontianak dan Singkawang relatif tidak jauh. Lalu lintas kendaraan antara kedua kota juga lancar. Akan tetapi karena kesibukan masing-masing dalam menjalankan amanahnya menjadikan pertemuan ini seperti sebuah hal yang langka terjadi.
Pembicaraan yang diselingi dengan menikmati makanan ringan hingga berat yang sudah disiapkan sebelumnya oleh santri Munzalan Singkawang. Pertemuan ini berlangsung hingga menjelang waktu sholat Maghrib.
Setelah selesai melaksanakan sholat Maghrib, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke Sambas, dan tiba di Kantor Baitulmaal Munzalan Indonesia (BMI) cabang Sambas sekitar pukul 20.30. Ketika tiba, rombongan sudah disambut dengan hidangan makanan ringan dan juga makan malam yang sudah disiapkan oleh teman-teman santri Munzalan Sambas.
Karena sudah melakukan perjalanan dan aktifitas dari mulai subuh hari, maka setelah selesai makan malam, kegiatan hari ini ditutup dengan beristirahat di kantor BMI Sambas.
Keesokan harinya, Rabu tanggal 6 Nopember 2024, aktifitas dimulai dengan sholat subuh berjamaah kemudian mengunjungi kawasan wakaf Masjid Kapal Munzalan Sambas di Jl. Pembangunan.
Saat ini sudah berdiri bangunan yang difungsikan menjadi masjid sementara. Bangunan kayu sederhana ini berukuran kurang lebih 4×6 m2, berlantaikan papan, beratapkan daun dan belum berdinding sepenuhnya. Setelah berbincang sebentar dan kemudian berdoa di kawasan wakaf ini, kegiatan kemudian dilanjutkan kembali di Kantor Baitulmaal Munzalan Indonesia (BMI) Sambas dengan agenda pertemuan dengan santri Munzalan Sambas.
Seluruh santri diberikan kesempatan untuk berbicara, mengeluarkan saran, pendapat, pemikiran dan pengalamannya selama mengabdi mengemban amanah. Menjelang waktu sholat zhuhur, pertemuan hadirkan ruang dengar bersama santri Munzalan Sambas selesai dilaksanakan.
Perjalanan rombongan kemudian dilanjutkan dengan tujuan Kabupaten Bengkayang. Di sini terdapat dua titik tempat kegiatan, yaitu kantor Baitulmaal Munzalan Indonesia (BMI) cabang Bengkayang yang terletak di kawasan Masjid Jami’ Babussalam dan di tempat kegiatan Paskas Bengkayang yang terletak di Jl. Perwira, Bengkayang.
Pertemuan hadirkan ruang dengar dengan para santri Munzalan Bengkayang berlangsung akrab, penuh kekeluargaan dan juga rasa haru karena mendengarkan kisah dan pengalaman mereka dalam menjalankan amanah sebagai santri. Memang tidak mudah menjalankan tugas di daerah pedalaman, dimana prasarana transportasi belum memadai dan jarak lokasi pondok pesantren dan panti asuhan yang menjadi mitra penyaluran Munzalan berada jauh dari pusat kota.
Belum lagi masing-masing santri dihadapkan kepada kehidupan pribadi dan keluarga yang terkadang mendapatkan ujian dari Allah. Tentu saja hal itu membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Maka sharing melalui forum hadirkan ruang dengar (HRD) ini, sedikit banyak dapat mengurangi beban ujian yang dirasakan.
Perjalanan kemudian dilanjutkan keesokan paginya, hari Kamis 7 Nopember 2024 menuju ke Kecamatan Mandor yang termasuk dalam wilayah Kab. Landak. Disini berlangsung silaturrahim bersama anggota Pasukan Amal Sholeh (Paskas) Kab. Landak. Rombongan diterima dengan sangat baik oleh tuan rumah. Obrolan santai mengalir mengiringi santap siang bersama, dengan sajian istimewa yang dihidangkan. Selesai silaturrahim, di hari yang sama, rombongan kemudian bertolak kembali ke Pontianak.
Banyak kisah, pengalaman, tantangan, cerita suka, bahagia maupun haru yang dihadapi teman-teman selama mengemban amanah sebagai santri Munzalan di daerah. Akan tetapi itu semua tidak merintangi niat dan amal sholeh untuk berbuat lebih giat dan lebih baik lagi.
Akhirnya dengan mengutip doa KH. Luqmanulhakim atau Ayahman, semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi kehidupan yang sejatinya merupakan ujian yang akan mengantarkan kita kepada tujuan yang sebenarnya.
Semoga kita semua selalu istiqomah
Wafatnya Husnul Khotimah
Alam Barzahnya indah
Satu Surga dengan Rasulullah
Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin