
masjidkapalmunzalan.id – Masjid Kapal Munzalan Indonesia (MKMI) menggelar agenda Merdeka Fair dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Salah satu rangkaian kegiatan tersebut adalah Khitan Masa Kini dengan tema “Generasi Sehat dalam Taat, Penuh Makna Raih Fitrah Bahagia” serta mengusung tagline “Merdeka Berbagi”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Ahad (24/8/2025) bertempat di Pondok Asy Syifa Bang Bari, Jalan Raya Desa Kapur, Komplek Fortuna Golden.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain, Ketua DPRD Kabupaten Kubu Raya, Johan Saimima, Ketua Umum Masjid Kapal Munzalan Indonesia (MKMI), Banjiruddin beserta jajaran pengurus pusat MKMI, Direktur Pemberdayaan LAZNAS BMI, Muhammad Luthfi, Direktur Operasional LAZNAS BMI, Adam Pratama, Founder Pondok Asy Syifa Bang Bari, Bari Barasila, Ketua Lintas Komunitas Kalbar Bersatu, Fise Adhi Prasetio, Perwakilan komunitas yang tergabung dalam Lintas Komunitas Kalbar Bersatu.
Adapun komunitas yang berkolaborasi dalam kegiatan khitan massal ini antara lain: Masjid Kapal Munzalan Indonesia, Baitulmaal Munzalan Indonesia, Rumah Sehat Indonesia, AKSI Sehat Indonesia, Pondok Asy Syifa Bang Bari, 1000 Laskar Langit, Ijabah, Sahabat Ummat, PAS (Pasti Ada Sedekah), AqiqahQu, Hiqmat Indonesia, KPS (Komunitas Peduli Sesama), Jum’at Berkah Bersama (JUBB), Lentera Borneo, Rumah Sehat Alesha, Nanang Care Center, Gerakan Infaq Burger, Family Fighter, The Royal Mantiko, Rumah Makan Gratis Khatulistiwa, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Perlengkapan Dhuafa, dan Lintas Komunitas Kalbar Bersatu.
Prosesi Unik Khitan Masa Kini
Sebelum acara dimulai, para peserta khitan diarak dengan iringan tanjidor dan mengenakan pakaian khas Melayu, yaitu telok belanga, mulai dari depan gang menuju lokasi acara.
Selain mendapatkan layanan khitan modern, setiap peserta juga memperoleh bingkisan berupa snack, songkok, kain sarung, dan Al-Qur’an dari Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs). Peserta juga menerima sertifikat sebagai tanda telah mengikuti khitan.
Yang lebih istimewa, dari total 75 peserta khitan, terdapat dua peserta non-muslim yang ikut serta dalam kegiatan ini. Hal ini menegaskan bahwa semangat kebersamaan dan kolaborasi dalam kebaikan dapat dirasakan semua pihak.

Khitan Modern: Tanpa Suntikan, Tanpa Jahitan, Tanpa Perban
Menurut panitia, khitan kali ini menggunakan metode modern dengan alat canggih yang membuat proses lebih aman dan nyaman: tanpa suntikan, tanpa jahitan, dan tanpa perban. Dengan metode ini, anak-anak yang telah dikhitan dapat langsung beraktivitas kembali seperti biasa.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Pelaksana, Bari Barasila, berharap para peserta dapat tumbuh menjadi anak-anak sholeh, penghafal Al-Qur’an, dan pembela agama di akhir zaman. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi sehingga acara berjalan lancar.
Sementara itu, Muhammad Luthfi, Direktur Pemberdayaan LAZNAS BMI, menekankan pentingnya kolaborasi lintas komunitas. Menurutnya, kegiatan ini lahir dari ide, konsep, dan kerja sama berbagai pihak, dan diharapkan dapat berlanjut secara rutin dengan jumlah peserta lebih banyak.
“Kebaikan tidak bisa berjalan sendirian. Kita bukan lagi zamannya Superman, tetapi Supertim. Ketika dikerjakan bersama-sama, manfaat dan dampaknya akan lebih luas,” ungkapnya mengutip pesan KH. Luqmanul Hakim (Ayahman).
Ketua DPRD Kabupaten Kubu Raya, Johan Saimima, juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. Menurutnya, inovasi dalam metode khitan masa kini memberikan kemudahan bagi anak-anak karena masa pemulihan yang cepat dibandingkan zaman dahulu.
Adapun Ketua Lintas Komunitas Kalbar Bersatu, Fise Adhi Prasetio, menyampaikan kesiapan pihaknya untuk terus mendukung agenda kebaikan yang melibatkan berbagai komunitas. Ia menekankan pentingnya bersatu dalam perbedaan spesialisasi agar kebaikan yang dihasilkan menjadi manfaat bersama.
Agenda Khitan Masa Kini ini bukan sekadar perayaan kemerdekaan, tetapi juga wujud nyata semangat Merdeka Berbagi dengan menghadirkan generasi sehat, kuat, dan taat. Semangat kolaborasi lintas komunitas ini diharapkan terus tumbuh dan melahirkan lebih banyak kebaikan di masa mendatang. (*)