Masjid yang dibangun pada tahun 2011 dan mulai beroperasi pada tahun 2012 memiliki hal yang unik selain karena bentuknya seperti kapal, juga karena aktivitasnya yang bukan hanya untuk ibadah shalat lima waktu saja namun lebih dari itu seperti lahirnya puluhan lembaga amal soleh untuk membangun peradaban yang besar tersebut.
Masjid yang terletak di Gang Imaduddin Jalan Sungai Raya Dalam 2, Kabupaten Kubu Raya tersebut berada di kawasan 95 persen penduduknya adalah non muslim. Aktivitas sehari – hari kegiatan masjid sama sekali tidak mengganggu warga sekitar dan hal itu dibuktikan dengan tetap saling harmonis dalam keberagaman.
Masjid tersebut dibangun dan dikelola M. Nur Hasan dan Rahman dan Ustaz Luqmanulhakim tersebut memiliki luas 11 x 17 meter dengan daya tampung 200 jamaah.
“Saat ini, Masjid Kapal Munzalan mengelola puluhan lembaga amal soleh. Lembaga amal itu dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu pendidikan, sosial, serta usaha,” ujar Staffsus Pimpinan Munzalan, Gun Mayuhdi di Sungai Raya Dalam, Kubu Raya
Dalam bidang pendidikan, Masjid Kapal Munzalan memiliki kelompok bermain dan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar (SD), Munzalan Boarding School (setara SMP), Balai Tahfiz Quran (BTQ), Bimbingan Belajar, dan aktivitas pendidikan bagi Santri Penerima Amanah (SPA).
Dua lembaga amal pendidikan di Masjid Kapal Munzalan, yaitu KB/ TK dan BTQ saat ini telah memiliki beberapa cabang; KB/TK sebanyak 5 cabang, sementara BTQ sudah berkembang menjadi 5 cabang. Jumlah seluruh santri yang belajar di Masjid Kapal Munzalan saat ini tak kurang dari 700 orang.
Untuk dalam bidang sosial, Masjid Kapal Munzalan merintis Gerakan Infaq Beras (GIB). Gerakan ini telah berdiri di 70 kabupaten/ Kota di Indonesia dan tersebar di 22 Provinsi dengan jumlah Pasukan Amal Sholeh (PASKAS/ relawan) tak kurang dari 2500 orang.
Pada tahun 2019, rata-rata, GIB telah mendistribusikan beras sebesar 350.000 kilogram tiap bulan, atau 4,2 juta kilogram beras dalam setahun atau senilai Rp63 milyar per tahun.
Beras itu didistribusikan kepada kepada anak yatim, santri pengahafal Alquran, fisabilillah. Pada tahun 2019 Beras tersebut dapat dinikmati sepanjang hari oleh tak kurang dari 140.000 anak yatim/ santri/ fisabilillah/ mustahik yang berasal dari sekitar 1800 panti asuhan/ pesantren di seluruh Indonesia.
Sementara pada tahun 2020, beras yang didistribusikan per bulan rata-rata telah mencapai 450.000 kg, dengan jumlah penerima manfaat sekitar 250.000 anak yatim/ santri/ fisabilillah/ mustahik.
Selain itu Masjid Kapal Munzalan juga mengembangkan Baitulmaal yang telah memiliki 9 cabang di seluruh Indonesia dengan omset penerimaan ziswaf rata-rata per bulan mencapai Rp6 milyar(2019).
Masjid Kapal Munzalan juga memiliki Rumah Sehat yang dikelola oleh 2 orang dokter dan 40-an orang perawat, dimana sebagian besar diantaranya berpendidikan sarjana muda (D3). Di rumah sehat yang bernama Rumah Sehat Munzalan ini dikembangkan metode kesehatan thibun nabawi, pengobatan medis, herbal, hijamah, dan rukyah syariah.
Masjid Kapal Munzalan memiliki belasan bisnis produktif seperti perusahaan kuliner, toko, mini market, distributor, hingga eksport komoditas unggulan. Seluruh bisnis ini dikelola oleh devisi khusus dan dioperasikan oleh sekitar 70-an tenaga produktif. Keuntungan dari bisnis ini 100% diserahkan untuk mendukung aktivitas dakwah di Masjid Kapal Munzalan.
Saat ini Masjid Kapal Munzalan mengelola aset waqaf dengan nilai tak kurang dari Rp 50 milyar, aset itu sebagian besar berasal dari masyarakat, dan sebagian kecil dibeli dari wasilah tijarah (usaha/ bisnis).
Saat ini para penggiat amal sholeh Masjid Kapal Munzalan didukung oleh 14 kendaraan roda 4 berbagai jenis, mulai dari pickup, avanza, suzuki R 3, triton, CRV, Alphard, hingga Velvire. Masjid Kapal Munzalan juga mengelola tak kurang dari 20-an kendaraan roda 2.
Seluruh lembaga amal sholeh di Masjid Kapal Munzalan dioperasikan oleh santri. Jumlahnya tak kurang dari 300 orang. Seluruh pengelola bekerja sepanjang hari. Di Masjid Kapal Munzalan para pengelola lembaga amal sholeh itu disebut dengan SPA.
Seluruh SPA diwajibkan untuk mengikuti aktivitas pendidikan yang diselenggarakan setiap hari di masjid, melaksanakan shalat berjamaah di Masjid, dan membaca Alquran sebanyak 4 halaman setiap melaksanakan shalat.
Masjid Kapal Munzalan juga memiliki sekitar 5 Rumah Dinas Pemegang amanah yang ditempati oleh para pengurus yang memiliki rumah yang jauh dari masjid Kapal Munzalan.
Saat ini Masjid Kapal Munzalan sedang menyelesaikan Munzalan Tower, sebuah bangunan setinggi 6 lantai yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan berbasis masjid, serta wisma untuk ulama.